Seperti yang dilakoni Novi. Pekerja swasta asli Kalteng ini, berencana mudik pada H-1. Semua persiapan menjelang mudik, sudah dilakukannya. Belanja oleh-oleh dan tiket mudik. Obat-obatan pun sudah disiapkannya dalam satu kantong kecil. "Takutnya nanti nggak kuat di perjalanan, pusing lah muall ah, jadi persiapan satu kantong obat," katanya.
Untuk alat transportasinya, perempuan berambut panjang ini memilih menggunakan bus karena lebih nyaman. Menurut dia, di Banjarmasin, tradisi mudik tidak seperti di Pulau Jawa. Malah, lebih nyaman jika menggunakan angkutan umum seperti bus. Kebanyakan masyarakat, menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi, dengan risiko kemacetan dan kelelahan. "Mending naik bus, bisa sambil tidur. Kalau bawa motor atau mobil sendiri cukup melelahkan," ujarnya.
Tak hanya bagi masyarakat, persiapan jelang mudik pun dilakukan Dinas Perhubungan komunikasi dan informasi (Dishubkominfo) dan jajarannya. Untuk mengutamakan keselamatan penumpang, uji kelayakan kendaraan umum pun dilakukan. Semua angkutan umum harus mengikuti aturan yang berlaku.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, semua pihak memiliki tanggungjawab untuk menjaga keselamatan transportasi, baik itu petugas terminal, sopir, pengusaha angkutan umum, maupun penumpang.
Atas dasar itu pula, Dishubkominfo mengadakan uji kelayakan pada 500 angkutan Antar Kabupaten Antar Provinsi (AKAP) dan 1.500 angkutan Antar Kabupaten Dalam Provinsi (AKDP) yang ada di Terminal Kilometer 6.
Adapun uji kelayakan yang dilakukan terhadap kendaraan umum tersebut, meliputi layak jalan, tempat duduk yang nyaman, pemeriksaan rem, kelayakan ban, serta mengecek kepastian sudah diservis. "Semua demi keselamatan penumpang dan angkutannya," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Dishub Kota Banjarmasin, HM Yusuf Riduan.
Sejak uji kelayakan yang dimulai pada H-18 hingga sekarang ini, sudah 82 AKAP dan 130 AKDP yang diperiksa. Selebihnya, para pengusaha angkutan umum masih melakukan perbaikan. Bagi yang tidak layak, Yusuf mengatakan tidak memiliki izin beroperasi pada lebaran nanti. Mau tak mau, angkutan yang tidak layak atau memenuhi syarat, bakal 'dikandangkan'. Pihaknya, tetap tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku, demi keselamatan dalam perjalanan.
"Sudah jelas beberapa daerah memiliki titik rawan. Jika tidak layak jalan, akan membahayakan. Adanya uji kelayakan ini, agar angkutan tersebut bisa membawa penumpang sampai ke tempat tujuan dengan selamat," bebernya.
Ketua Koperasi Angkutan, Nurkholis mengakui banyak angkutan anggotanya yang belum melakukan uji kelayakan. Mereka, katanya, melakukan servis kendaraan agar layak jalan dan bisa membawa penumpang ketika lebaran tiba. "Ada 50 yang dicurigai tidak layak, tapi sebagian sudah berupaya memperbaikinya di bengkel," pungkasnya. (mtb)
Uji Kelayakan Angkutan Meliputi:
- Layak jalan
- Tempat duduk yang nyaman
- Pemeriksaan rem
- Kelayakan
- Dipastikan sudah diservis
Fasilitas di Terminal Induk:
- Toilet
- Musala
- Kios cinderamata
- Ruang pengobatan
Sumber: UPTD Terminal Dishub Kota Banjarmasin
Open Your Mind
{ 4 komentar... read them below or add one }
Sangat satuju Banar nah, Soalnya kalo Kenderaan Umum yg tidal layak lagi bisa membahayakan penumpang jua
Azis grafis: Nah itu lah pentingnya uji kelayakan..
Tapi semoga petugas kir nya tidak bisa disogok dengan salam tempel seperti yang didokumentasikan salah satu tv swasta... :)
I2-Harmony: iya semoga, he3.
Post a Comment