Kasus demi kasus HIV ini terus bertambah. Bahkan, di Banjarmasin ada pelaku penjambretan yang mengaku terjangkit virus mematikan itu. Dia menjambret lantaran ingin beli obat. Salah satu faktor yang mengakibatkan HIV AIDS ini adalah dengan hubungan seks, penggunaan jarum suntik yang tak sehat dan banyak lainnya.
Bahaya HIV ini juga harus diwaspadai oleh para remaja. "Sepengetahuanku HIV/AIDS itu adalah virus yang banyak ditularkan akibat hubungan seks dan sering ganti pasangan yang tidak aman," ujar salah satu siswa SMA di Mulawarman, Rizi Fatara.
Rizi tak bisa membayangkan bagaimana jika dirinya terjangkit virus mematikan itu. "Wah kalau lihat di TV-TV, tubuh penderita jadi lemas dan sedikit demik sedikit terkelupas hingga mati. Wah ngeri pokoknya," ujarnya.
Koordinator Komisi Penangulangan AIDS Provinsi Kalsel, Mursalin mengatakan, secara kasat mata seorang yang terinfeksi HIV tidak dapat dibedakan dengan orang yang tidak terinfeksi. Untuk mengetahuinya yakni dengan cara tes HIV. Itu pun tidak boleh ada paksaan agar seseorang mau melakukan test HIV. Prosedur yang haru dilakukan adalah melalui Voluntary Counseling and Testing (VTC).
"Virus HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi. Dalam jumlah besar dapat ditemukan dalam cairan darah, cairan sperma, cairan vagina dan cairan air susu ibu yang terinfeksi," ucapnya.
"Karena HIV hanya terdapat dalam cairan darah, cairan sperma, cairan vagina dan cairan air susu ibu yang terinfeksi, maka HIV tidak menular melalui hubungan sosial seperti berjabat tangan, bersentuhan, ciuman, dan berpelukan," lanjutnya.
HIV juga tidak menular pada saat menggunakan alat makan atau minum bersama, gigitan nyamuk, berenang bersama, memakai WC dan kamar mandi bersama, atau tinggal bersama dengan orang penderita HIV/AIDS.
Dijelaskan dia, HIV atau AIDS ditularkan melalaui beberapa cara yakni melakukan hubungan seks dengan orang yang terinfeksi HIV, Trasfusi darah yang tercemar HIV.
Menggores/menusuk tubuh dengan alat tercemar HIV, misalnya jarum suntik, alat tindik, jarum tato atau pisau cukur. "Karena itu biasakan memakai alat-alat itu yang telah disterilkan atau dengan sekali pakai," katanya.
Dari ibu yang terinfeksi HIV, juga bisa menularkan virus ke janin yang dikandungnya. Ibu yang mengidap HIV menularkan virusnya memalui ariari (plasenta) selama kehamilan, atau melalui luka yang terjadi pada sat proses persalinan.
Jadi, sambung Mursalin, HIV tidak ditularkan melalui pergaulan seperti berejabat tangan, sentuhan ciuman, pelukan, peralatan makan, gigitan nyamuk, penggunaan jamban, atau tinggal serumah. Mursalin menegaskan, pencegahan penularan HIV yakni tidak melakukan hubungan seks di luar nikah, bersikap setia pada satu pasangan. Selalu menggunakan kondom bagi pelaku seks dengan lebih dari satu pasangan.
"Hindari penggunaan narkoba terutama narkoba yang disuntikan secara bergantian. Selalau menjaga kebersihan (steril) alat-alat yang berhubungan dengan darah, seperti jarum suntik, pisau cukur, alat operasi, jarum tato, alat tindik dan lain-lain.
HIV/AIDS seharusnya menjadi perhatian warga, karena pada tahap awal virus yang masuk ke dalam tubuh seseorang tidak menimbulakn gejala. Orang yang terinfeksi virus ini tampak sama dengan orang sehat lainnya.
Belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah. Pengidap virus HIV/AIDS menjadi pembawa dan dapat menularkan seumur hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. Biaya pengobatannya mahal, menurunkan kualitas SDM dan produktifitas kerja.
Namun, sambung Mursalin, seseorang bisa mendeteksi gejala HIV/ AIDS. Jika dalam kurun waktu 5-10 tahun, AIDS mulai berkembang dan menunjukkan gejala di antaranya, kehilangan berat badan, diare berkelanjutan, pembengkakan pada leher dan atau ketiak, batuk terus menerus.
Bagaimana cara mengetahuinya? Mursalin mengatakan, Anda tidak bisa mengetahui orang atau diri sendiri terinfeksi HIV hanya melalui pengelihatan. "Satu satunya cara yakni dengan dilakukannya melalui tes darah. Itu pun hasilnya yang tahu hanya konselor dan yang bersangkutan, karena itu merupakan privasi," ujar Mursalin.
Jika ada bagian keluarga yang terinfeksi atau terindetifikasi, maka langkah yang dilakukan yakni lakukan konsultasi kepada petugas konselor terlatih. "Nanti petugas akan menyodorkan Informed Consent, lembar persetujuan dites darah. Nah baru petugas akan mengambil sampel darah," katanya.
Selanjutnya, petugas melakukan konseling lanjutan (Post Konseling). "Tujuannya agar si pasien tidak kaget jika mengetahui dirinya ternyata mengidap," ujarnya. (mtb)
Pengidap Dapat Obat Gratis
SAMPAI Juni 2011, jumlah kasus HIV/AIDS di Banjarmasin terdata sebanyak 67 kasus. Sedang se -Kalsel sebanyak 256 kasus. "Kasus tertinggi ditemukan di kabupaten Tanbu dengan total kasus 85 pengidap HIV, disusul Banjarmasin 67 dan Banjarbaru 47 kasus," ujar Koordinator Penanggulangan Koordinator Komisi Penangulangan AIDS Prov Kalsel, Mursalin.
Dia menjelaskan, dari data yang ada, usia pengidap penyakit yang menurunkan sistem kekebalan tubuh itu adalah usia produktif, mulai dari 25 tahun hingga 49 tahun. "Cara penularannya paling banyak akibat hubungan seksual yakni mencapai 60 persen, penggunaan jarum suntik yang tak sehat, IDU sebanyak 19 persen," ujarnya.
Bagi yang terjangkit, tidak perlu ragu. Meski belum ada obat uintuk HIV maupun AIDS, namun dapat diatasi dengan mengembalikan kondisi kekebalan tubuh. "Bila kekebalan tubuh CD4 di bawah 350, maka harus minum obat anti-retroviral untuk menstabilkan kekebalan tubuh," ujarnya.
Obatnya, disediakan secara gratis di rumah sakit rujukan HIV. "Yakni di Unit Pelayanan HIV di RS UD Ulin dan RS Anshari Saleh. Cara mengklaim obatnya dengan membawa rujukan dari konselor terlatih di pelayanan HIV," ujar Mursalin. (mtb)
Cara Mencegah Penularan HIV/AIDS:
- Tidak berhubungan seks di luar nikah
- Bersikap setia pada satu pasangan
- Selalu menggunakan kondom bagi pelaku seks dengan lebih dari satu pasangan
- Hindari penggunaan narkoba, terutama yang disuntikan secara bergantian
- Selalu menjaga kebersihan (steril) alat-alat yang berhubungan dengan darah, seperti jarum suntik, pisau cukur, alat operasi, jarum tato, alat tindik dan lain-lain
Gejala HIV/AIDS:
- Gejala awal terinfeksi HIV adalah flu biasa yang akan sembuh beberapa hari kemudian. Pada tahap ini tes darah masih menunjukan HIV negatif.
- Gejala tahap selanjutnya yakni masa inkubasi 2-10 tahun. Seseorang yang terinfeksi HIV akan megalami demam berkepanjangan.
- Selera makan menurun, diare terus menerus tanpa sebab yang jelas, pembengkakan kelenjar getah benin dan prostat, berat badan menurun dratis
- Gejala tahap akhir, sistem kekebalan tubuh menurun, pengidap HIV berkembang menjadi penderita AIDS
Langkah Penanganan:
- Konsultasi ke petugas konselor terlatih
- Petugas menyodorkan Informed Consent (lembar persetujuan dites darah)
- Petugas mengambil sampel darah untuk dites (plus dan minus)
- Hasil diambil oleh konselor
- Pasien diberikan konseling lanjutan (post konseling)
- Merencanakan kehidupan setelah dinyatakan HIV/AIDS
Sumber: Komisi Penanggulangan AIDS Prov Kalsel
Open Your Mind
{ 6 komentar... read them below or add one }
mksh ya infonya....., sangat bermanfaat buad saya...
komment balik yaaa
follow n tker link jg yaaa
walaupun gratis juga gw amit2 dah klo kena AIDS...
SALAM
mampir2 ya bro :D
cari kerja: Ok gan, sama2...
JIMMY: Ya iyalah, tp ini sekadar info, mudah2an bermanfaat gan..
Konselor hiv aids biasanya ada dmn? Itu sejenis lsm atau bgmn?
konselor hiv iads, biasanya ada di rumah sakit pemerintah yang ditunjuk dan khusus memberi layanan bagi pengidap hiv/aids. Bisa pula lsm tertentu
Post a Comment