Demikian disampaikan dr Gea Pandhita S, M.Kes, Sp.S, dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, seperti dilansir Tribunnews. Menurut kacamata medis, epilepsi adalah manivestasi klinik pada tubuh yang terjadi akibat aliran listrik sekelompok sel saraf (neuron) dalam otak tidak normal dan berlebihan.
"Otak memiliki milyaran sel saraf. Supaya bisa berkomunikasi satu sama lain, maka terjadilah aliran listrik yang kecil. Tegangannya tidak besar hanya dalam mikro volt. Nah, bila aliran listriknya tidak normal atau seimbang, terjadilah epilepsi," ujar Gea.
Asapun pengobatan secara medis berlangsung selama dua tahun dan berhenti sampai gejala epilepsi tidak timbul lagi. Lantas, apa yang harus dilakukan bila menghadapi seseorang dengan kondisi epilepsi? Berikut tipsnya. (*)
- Pindahkan barang-barang yang berbahaya seperti kompor
- Mmiringkan kepala penderita, supaya lidah tidak mengahalangi saluran pernafasan, dan gejala
- Tunggu hingga kejang-kejangnya berhenti, jangan tinggalkan
- Jangan menahan gerakan kejang penderita, longgarkan pakaiannya
- Jangan pindahkan kalau tempat tidak aman
- Jangan masukan apapun ke dalam mulut, seperti makanan, minuman atau obat-obatan
- Jangan coba bangunkan
- Panggil ambulans atau segera bawa ke dokter bila kejang lebih dari 5 menit
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment