Kecanggihan penipuan online semakin meningkat dari hari ke hari. Hasil survei Get Safe Online Week, lima ancaman paling umum untuk menjaring korban adalah dengan virus, yang dialami oleh satu dari lima orang yang menjadi objek survei, pembobolan email (18 persen), gangguan akun media sosial (12 persen), penipuan barang belanja online yang tidak pernah kunjung datang (12 persen) dan penipuan kartu kredit online (9 persen). Berikut hal yang harus dhindari ketika berbelanja online agar terhindar dari kerugian:
* Jangan membagi password
Jangan pernah memberikan atau menuliskan password. Jangan gunakan satu password yang sama untuk semua akun, sehingga jika ada satu password yang bocor, akun yang lain tetap akan aman. Gunakan kombinasi huruf, angka dan karakter khusus dalam membuat password yang sulit untuk ditebak atau untuk mencegah program otomatis penebak password membongkarnya.
* Perhatikan tanda-tandanya
Jika menemukan tawaran atau harga yang terlalu muluk, maka biasanya itu memang benar-benar situs yang menipu. Kesalahan ejaan dan tata bahasa yang buruk adalah tanda utama dari sebuah situs belanja palsu, sementara situs tanpa ikon gembok pada halaman transaksi atau sebuah awal URL dimulai https:// tidaklah aman.
* Cari tahu informasi perusahaan
Periksalah apakah mereka memiliki nomor kontak atau alamat kantor yang benar. Carilah di Google Maps atau Google Street View untuk memastikan kantor benar-benar ada. Cari tahulah informasi yang valid sebanyak mungkin untuk dapat memutuskan tetap melanjutkan pembelian atau tidak.
* Beli dengan kartu kredit
Membayar dengan kartu kredit saat belanja online dapat menjamin beberapa bentuk perlindungan. Periksalah dengan penyedia kartu untuk memastikan pembayaran minimum yang diperlukan jika barang tersebut rusak saat tiba, atau jika tidak diantar sama sekali. Maka bisa mengklaim biaya pengembalian dari penyedia kartu.
* Bekal aplikasi antivirus yang terbaru
Gunakanlah firewall jika menggunakan komputer berbasis Windows. Apple Mac sudah memiliki perlindungan di dalamnya dan tidak rentan terhadap virus dan spyware, namun mereka tidak kebal seperti yang dibayangkan banyak orang. Juga bisa mendapatkan aplikasi perlindungan untuk ponsel pintar dan tablet.
* Waspada hotspot internet
Indonesia sudah memiliki banyak hotspot internet Wi-Fi, namun tidak aman sepenuhnya. Jika keluar rumah dan ingin log in ke salah satu hotspot tersebut, waspadalah terhadap setiap toko online, restoran atau bar yang mencurigakan.
Bahkan, tempat-tempat semacam itu mungkin tidak sepenuhnya aman, sehingga harus yakin bahwa komputer memang memiliki firewall dan perlindungan virus yang aktif.
* Periksa pengaturan privasi dan keamanan di jejaring sosial
Mungkin diperlukan waktu beberapa saat, tetapi dengan pengaturan yang benar, dapat mencegah orang asing melihat status, gambar dan informasi pribadi.
* Hati-hati aplikasi jahat
Ketika mengunduh aplikasi dari sumber lain selain toko aplikasi resmi seperti Google Play dan iTunes, selalu hati-hati. Banyak aplikasi jahat menyembunyikan spyware yang berbahaya.
* Catat kejadian dan kerugian
Jika Anda atau seseorang yang dikenal menjadi korban kejahatan dunia maya, catatlah apa yang terjadi secara persis. Cari saran dari situs Childline atau BeatBullying. Situs tersebut mendorong anak untuk bicara tentang masalah yang mereka hadapi di dunia maya dengan orangtua atau guru.
* Ingatkan anak jejak digital
Beritahu anak, apa yang mereka unggah secara online akan meninggalkan jejak digital. Masa depan mereka mungkin akan dilihat oleh perusahaan, universitas atau perguruan tinggi. Jika merasa khawatir tentang keamanan para pemuda dalam bermain internet atau menemukan foto yang berisi konten kekerasan atau seksual, laporkanlah ke polisi secara diam-diam atau dengan menggunakan hotline dari Internet Watch Foundation. (*)
Sumber: dirangkum dari forumtribunews.com
Foto:
Open Your Mind
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment