Dari peristiwa itu bisa dipetik hikmah. Apa yang dialami Munarman bisa terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, Sobat Rumahinfo harus berhati-hati dalam berkendara termasuk membunyikan klakson. Seperti dirangkum dari tempo.co.id, pengamat tata kota dan transportasi Yayat Supriyatna mengatakan, bunyi klakson memiliki arti. Dalam kondisi situasi tertentu, bahasa klakson ini bisa disalahartikan.
Meski si penekan klakson tak bermaksud untuk menyampaikan pesan tertentu, pengendara lain bisa menerima artinya berbeda. Persoalannya, tak semua orang memahami undang-undang dan etika berlalu lintas. Akibatnya, ada orang-orang yang menyalahgunakan penggunaan klakson. Ketika lampu lalu lintas hijau, orang sering membunyikan klakson seperti menggila.
Ada pula orang yang menggunakan klakson karena status sosialnya. Misalnya, ketika si pengendara ini merasa status sosialnya tinggi sehingga ia membunyikan klakson tanpa menyesuaikan etika, tetapi justru bertubi-tubi dan selalu memerintah.
Pengendara dan pengguna jalan lain merasa dirugikan. Jika kedua pihak sama-sama emosi, rentan terjadi konflik dan pertengkaran. Membunyikan klakson harus sesuai situasi dan kondisinya. Ada beberapa tipe bunyi klakson yang harus dipahami, seperti berikut ini.
1. Mengingatkan
Klakson dibunyikan ketika kendaraan mengingatkan pengendara lain. Misalnya, kendaraan akan menyalip pengendara lain. Bisa juga mengingatkan pengguna jalan lain bahwa dia akan melewati jalur tersebut, menyeberang, berbelok, dan lain-lain.
2. Memperingatkan
Suara klakson dibunyikan untuk memperingatkan, misalnya, ketika pengendara lain jaraknya terlalu dekat dengan kendaraan yang ia kemudikan.
Dapat pula saat kendaraan di depan hendak mundur, klakson dibunyikan untuk memperingatkan bahwa jaraknya terlalu mepet. Bisa juga untuk memperingatkan agar pengguna jalan lain tidak menyeberang sebelum ia lewat.
3. Memerintah
Dapat membunyikan klakson untuk memerintah sesuatu. Misalnya, ketika berada di lampu lalu lintas. Lampu merah sudah berubah hijau, tapi kendaraan yang berada di depan tak kunjung jalan. Biasanya mobil yang berada di belakangnya akan membunyikan klakson untuk meminta mobil di depannya segera maju.
4. Tak sabar, gusar, atau marah
Biasanya klakson dibunyikan ketika pengendara dalam keadaan emosi, tidak sabar, dan terjebak kemacetan. Mungkin saking geregetan, pengendara pun membunyikan klakson bertubi-tubi. (*)
{ 2 komentar... read them below or add one }
wah, infonya bermanfaat nih, thanks banget
safety riding is first, kalo pake motor jangan lupa pake jaket motor juga
ok gan, sama2, makasih atas kunjungannya
Post a Comment