Untuk memperingati Hari Diabetes sedunia, ada cara unik yang dilakukan di berbagai negara. Seperti disebutkan dalam rilis IDF, setidaknya ada 100 monumen diterangi cahaya biru. Seperti Pyramid di Giza dan Sphinx di Mesir, Hofburg di Austria, Patung Yesus di Brazil, Menara Tokyo di Jepang, Burj al Arab dan menara Emirat Jumeirah di UAE, Manneken-Pis di Belgia dan menara Brandenburger di Jerman serta Gedung Opera Sidney, Australia.
Biru adalah warna symbol diabetes global-lingkaran biru. Dipilih sebagai warna lingkaran karena adalah warna bendera PBB dan warna langit, yang menyatukan umat manusia. Lingkaran biru juga telah diadopsi sebagai logo resmi Hari Diabetes Sedunia.
Sementara itu di Amerika Serikat, tim bernama Desert Dingo Racing, berasal dari Lembah Silicon, melakukan balapan mobil VW Beetle 1929 dalam rangka hari diabetes seduania. Tim menyelanggarakan pengumpulan dana untuk program IDF, Life for a Child Program bekerja sama dengan federasi diabetes Mexico. Mereka mendistribusikan material pendidikan di Mexico selama balapan berlangsung.
Tak ketinggalan, di Timur Tengah, seorang warga Negara Australia penggemar motor bernama Youcef Cummings, mencetuskan World Diabetes Day motorcycle dalam World Cross Country Rally. Youcef juga mengadakan pengumpulan dana untuk IDF. Diikuti dengan top-10 finish dalam reli di Tunisia pada Mei, kemudian dilanjutkan dengan balapan di Dubai pada 24 sampai 31 Oktober lalu.
Adapun di Italia, Diabete Italia berpatner dengan klub Seri A, Inter Milan, untuk menampilkan logo World Diabetes Day di lapangan selama pertandingan pada 10 dan 16 November. Para pemain juga berencana memberikan tanda tangan pada bola dan t-shirt, yang akan dilelang.
Diabetes tipe 2 atau kencing manis kini menjadi momok bagi sebagian masyarakat. Kebanyakan orang terlambat mengetahui dirinya berisiko. Kini, tak perlu repot-repot melakukan tes darah untuk segera tahu apakah berisiko kencing manis atau tidak.
Seperti dirangkum dari ghiboo.com, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine, tiap orang dipermudah mengetahui risikonya melalui sistem tanya jawab. Berikut 10 pertanyaannya. Tapi, tetap, jangan lupa untuk konsultasi dengan dokter!
Diabetes atau tidak?
1. Apakah ibu Anda menderita diabetes? 13 poin jika iya
2. Apakah ayah Anda menderita diabetes? 8 poin jika iya
3. Apakah Anda memiliki hipertensi? 11 poin jika iya
4. Apakah Anda berusia 55-64 tahun? 5 poin jika iya
5. Apakah Anda seorang perokok (atau pernah merokok)? 4 poin jika iya
6. Berapa ukuran lingkar pinggang Anda (dalam inci)?
32 - 35 inci = 10 poin
35 - 38 inci = 20 poin
38 - 41 inci = 26 poin
41 inci atau lebih besar = 35 inci
7. Berapa tinggi badan Anda (dalam cm)?
Kurang dari 157 cm = 8 poin
157 - 160 cm = 6 poin
160 - 163 cm = 3 poin
163 cm atau lebih = 0 poin
8. Hitung tingkat denyut nadi per menit! (Untuk mengetahuinya, hitung sambil duduk diam selama 60 detik)
73 bpm atau kurang = 0 poin
Lebih dari 73 bpm = 5 poin
9. Hitung berat badan Anda!
Kurang dari 73 kg = 0 poin
Lebih dari 73 kg = 5 poin
10. Apakah Anda keturunan Afrika Amerika? 6 poin jika iya.
Tambahkan semua total nilai Anda dan ketahui hasilnya:
* 20 poin atau kurang: Anda hanya memiliki risiko sekitar 5 persendiabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan
* 21 - 32 poin: Anda memiliki risiko sekitar 9 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan
* 33 - 42 poin: Anda memiliki risiko sekitar 16 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan
* 43 - 54 poin: Anda memiliki risiko sekitar 25 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan
* Lebih dari 55 poin: Anda memiliki risiko sekitar 33 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan
Diabetes juga dapat didiagnosa melalui bentuk kaki. Seperti driangkum dari republika, Jika memiliki bentuk kaki yang tak biasa, sebaiknya segera mewaspadai kemungkinan terkena diabetes. Kaki bisa dijadikan patokan untuk deteksi dini serangan diabetes. Jari bengkok, penonjolan tulang, telapak kaki datar bisa menjadi parameternya.
Parameter lainnya adalah kaki penuh mata ikan dan luka. Kelainan akibat diabetes pun ditandai dengan penebalan (kalus) pada kulit, rambut, permukaan telapak kaki, dan kuku. Tanda lainnya yaitu pembengkakan deformitas, mobilitas gerak sendi, warna serta jaringan nekrosis.
Diabetes menyebabkan kulit kaki kering dan mudah mengelupas. Sama halnya dengan kuku kaki yang terlalu tebal atau terlalu rapuh. Pemeriksaan diabetes juga bisa dilakukan pada sela jari kaki. Apabila sela jari kaki banyak luka, penderita wajib mewaspadai diabetes.
Pemeriksaan kaki penderita diabetes (diabetisi) harus dilakukan secara menyeluruh. Pemeriksaan dilakukan dengan penelusuran riwayat penyakit diabetes, pemeriksaan kelainan kulit, adanya gangguan pembuluh darah pada tungkai, dan ada tidaknya gangguan saraf (neuropati).
Bagi penderita diabetes, dianjurkan tidak berjalan tanpa alas kaki, menghindari penggunaan bahan kimia atau benda tajam untuk menipiskan penebalan pada telapak kaki, merokok, menggunakan cincin pada jari kaki, dan menggunakan high heel atau sepatu berujung runcing. (*)
Foto:
Open Your Mind
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment