Rahasia Wajan Antilengket

    OPEN YOUR MIND. WAJAN antilengket merupakan salah satu revolusi dalam dunia kuliner. Meksi masih menimbulkan kontroversi terkait kesehatan, penggunaan wajan ini sangat populer. Memasak makan malam dengan wajan bebas lengket memudahkan ketika mencuci.
    Sebenarnya, ketika menggunakan wajan antilengket, berarti pengguna harus mengurangi minyak saat memasak. Jika biasanya minyak yang digunakan untuk menumis cukup banyak, maka kurangi ketika menggunakan wajan antilengket menjadi satu atau dua sendok teh saja.
    Dengan minyak satu atau dua sendok teh sudah cukup untuk menumis sayuran, lebih sedikit minyak dari wajan biasa. Masakan yang lengket seperti telur akan lebih mudah hancur saat dibalik pada wajan yang lebih lengket.
    Rahasia wajan bebas lengket terletak pada kandungan perfluorocarbons (PFCs), bahan kimia yang berhubungan dengan kerusakan hati dan masalah pertumbuhan. Sebelum membuang wajan antilengket, pertimbangkan, mungkin saja beberapa hal berikut akan membuat Anda memasak dengan lebih aman.

* Kurangi panasnya. PFC akan menguap ke udara dengan bentuk gas beracun jika wajan terlalu panas. 

   Untuk mencegah hal tersebut terjadi, hindari menggunakan wajan bebas lengket dengan panas yang terlalu 

   tinggi dan jangan panaskan wajan dalam keadaan kosong.

* Gunakan bahan kayu atau silikon. PFC dapat keluar jika lapisan   bebas lengket tergores. Oleh karena itu, 

   penting untuk menggunakan peralatan memasak berbahan kayu atau silikon untuk memasak

* Cuci dengan tangan. Jangan gunakan alat pencuci piring panas! Hal itu akan membuat PFC keluar lebih 

   banyak dibandingkan jika mencuci dengan tangan (dengan bahan yang halus atau spons).

* Cari wajan yang tidak menggunakan PFC. Pilih wajan yang dilabeli  ramah lingkungan dan memiliki 

   lapisan  yang tidak hancur jika digunakan dengan suhu yang terlalu panas.

* Jika masih khawatir dengan wajan bebas lengket, ada alternatif  yang sangat baik: gunakan saja wajan 

   besi.

Kebiasaan Merusak Wajan Antilengket
    SEMUA panci, wajan, serta perlengkapan masak lain yang berlabel antilengket, sengaja diciptakan untuk menghasilkan makanan yang lebih sehat karena memasak dengan mengurangi jumlah minyak. Namun, jika wajan antilengket rusak masih digunakan malah membahayakan kesehatan. Berikut beberapa kebiasaan buruk yang membuat wajan antilengket cepat rusak:

* Jadi alas memotong menggunakan pisau metal
* Cara penyimpanan yang salah, dicampur dengan alat terbuat dari metal
* Perubahan suhu air yang drastis, wajan panas langsugn disiram air dingin
* Memasak menggunakan sodetan atau spatula metal
* Dicuci dengan sabut kasar
* Dicuci dengan mesin cuci piring
* Digunakan untuk memasak dengan panas tinggi
* Dijadikan tempat penyimpanan makanan olahan

Benarkah Wajan Antilengket Berbahaya?
    PATUT dipertimbangkan penggunaan wajan antilengket. Pelapisan wajan besi atau seasoning dilakukan untuk mencegah peralatan yang terbuat dari besi, khususnya peralatan masak menjadi lengket dan berkarat. Bahan utama pelapisan adalah minyak atau lemak padat.    
    Perusahaan terkenal seperti 3M telah menghentikan penggunaan zat ini dalam produknya sejak 2002 karena alasan risiko kesehatan.  Sedangkan perusahaan alat masak Teflon, DuPont, juga setuju untuk tidak lagi menggunakannya meski dilakukan secara bertahap hingga 2015. Ada beberapa riset yang menyebutkan bahaya penggunaan wajan antilengket:

* Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Environmental Health Perspectives menunjukkan, bahan kimia antilengket perfluorooctanoate (PFOA) dan perfluorooctane sulfonate (PFOS) bisa menurunkan jumlah sperma pria, sehingga akan lebih sulit untuk memiliki keturunan.

* Studi lain, pada wanita dengan tingkat bahan kimia tertinggi dalam darah akan membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa hamil. Namun, pria lebih mungkin terpapar PFOA dan PFOS tingkat tinggi dibandingkan wanita.

* Meski tak bisa dipukul rata, mayoritas produk antilengket memasukkan bahan PFC (Perfluorinated chemicals) sebagai campurannya. Bahan ini besar kemungkinan menjadi pemicu kanker. Seperti lansir prevention.com.

* Riset terbaru para ahli di Universitas West Virginia mengaitkan tingginya kadar PFC dengan kasus menopause di kalangan wanita. Kadar PFC paling tinggi ditemukan pada perempuan di atas usia 42
  yang telah memasuki masa menopause.

* Penelitian dilakukan Stephanie Frisbee dari Universitas West Virginia, Amerika Serikat menemukan kaitan antara anak yang terbiasa mengonsumsi masakan dari wajan yang mengandung perfluoalkyl acids (PFOA/PFOS), membuat wajan jadi antilengket dengan kadar kolesterol jahat yang tinggi

* Studi yang dilakukan pada hewan menunjukkan PFOA atau PFOS dapat mempengaruhi fungsi hati yang dapat mengakibatkan perubahan kadar kolesterol.


Dirangkum dari: yahoo.co.id, kompas.com, centroone.com, health.detik.com, tabloidnova.com