LKM Kube seperti Bank Mikro

     OPEN YOUR MIND. LEMBAGA Keuangan Mikro Kelompok Usaha Bersama (LKM-Kube) adalah lembaga keuangan yang didirikan Kube atau anggota Kube dan aghniya' (orang yang berkemampuan punya modal, Red) di tingkat desa atau kecamatan lokasi Kube berada. Minimal didirikan oleh 10 kube. LKM-Kube bukanlah program baru, tetapi program lanjutan untuk kemandirian Kube di masa yang akan datang.
    LKM-Kube sederhananya layaknya Bank Mikro atau bank kecil. Syarat mendirikan LKM Kube adalah adanya dana keswadayaan Kube/ anggota Kube dan Aghniya' ditingkat desa dan kecamatan, LKM- Kubedapat berdiri asal memenuhi empat syarat utama yakni ada modal swadaya pendirian LKM-Kube dari Kube/ anggota Kube dan aghniya.
    Ada pengurus yang siap menjadi penanggungjawab, perumus, pengarah dan pengawas atas operasionalnya LKM. Ada pengelola yang siap kerja penuh waktu (full time) sesuai jam kerja. Lalu, ada kantor sebagai pusat operasionalnya LKM-Kube yang dilengkapi dengan perangkat kantor sebagai lembaga keuangan.
    Dibentuknya LKM Kube, kata Winarno, petugas dari Kementerian Sosial, dimulai dari usulan beberapa Kube di kecamatan ke Dinas Sosial Kota Banjarmasin dan diteruskan ke Dinas Sosial Provinsi. Usulan tersebut kemudian ditanggapi Dinas Sosial Provinsi dengan melakukan penelusuran dan meninjau apakah memenuhi syarat atau atau tidak.
    Kalau memenuhi syarat, dikasih suntikan dana melalui rekening kelompok Rp 20 juta bagi Kube penumbuhan yang dibantu provinsi. Jika selama dua tahun berturut-turut mengalami kemajuan dan hasilnya sudah kelihatan, Dinas Sosial Provinsi mengajukan permohonan dibuka LKM Kube ke Kementerian Sosial.
    Kementerian Sosial mengecek proposal kelengkapannya sesuai dan memenuhi dan diverifikasi, selanjutnya terjun ke lapangan dengan membawa proposal. "Kalau memenuhi syarat meminta rekening kelompok Kube pertumbuhan untuk dibantu mendirikan LKM Kube Sejahtera," katanya.
    Winarno mengatakan, jika Kube tersebut disetujui membuka LKM, akan mendapat suntikan dana dari Kementerian Sosial sebesar Rp 250 Juta untuk modal dasar. "Sebanyak Rp 50 juta untuk keperluan membeli peralatan dan kebutuhan di kantor LKM dan Rp 200 juta diperuntukan bagi usaha  simpan pinjam," katanya. (*)

Transaksi Pakai Ijab Kabul
    TIAP hari Rusliani, warga Jalan Alalak Selatan RT 1 Nomor 5 Banjarmasin Utara, menawarkan pakaian ke tetangga di lingkungan sekitar rumahnya. Jika ada yang memesan, ibu beranak dua ini langsung membelikannya ke pasar. "Biasanya menjelang tahun ajaran baru dan Lebaran banyak orang memesan baju," katanya seraya menambahkan, dalam kondisi seperti ini dirinya terkendala modal mengembangkan usaha.
    Sekarang tak menjadi masalah lagi dalam mendapat modal, karena Rusliani mendapatkan pinjaman di LKM Kube Sejahtera. "Saya sudah tiga kali meminjam dan terakhir dipinjami Rp 1 juta," ujarnya.
    Dia mengatakan, syarat meminjam uang sangat mudah, hanya memberikan jaminan buku nikah dan fotokopi KTP maupun keluarga. "Pembayarannya pun cukup lunak, jika tidak ada uang bisa ditunda tanpa denda. Berbeda dengan di 'bank keliling' atau rentenir, terlambar sedikit saja didenda. Belum lagi bunganya sangat besar," katanya ibu rumah tangga yang juga berjualan sembako di rumahnya.
    Manajer LKM Kube Sejahtera 138 Banjarmasin, Ahmad Husein,  mengatakan, syarat melakukan pinjaman dengan mengisi formulir dan membuat surat permohonan pinjaman serta menyerahkan fotokopi KTP atau SIM yang masih berlaku serta fotocopy Kartu Keluarga.  "Peminjam hanya menyerahkan jaminan berupa buku nikah, sedangkan besar pinjaman awal maksimal Rp 500.000 dan lamanya pinjaman 10 Minggu sejak dana diterima," katanya.
    Pembayaran dilakukan setiap seminggu sekali, sesuai dengan hari yang disepakati. Besarnya cicilan adalah jumlah pinjaman dibagi sepuluh dan ditambah jasa administrasi minimal Rp 5.000 percicilan per Minggu. Juga membayar sumbangan iuran kesetiawan sosial (IKS) minimal Rp 2.000 per cicilan per Minggu.
    Peminjam diwajibkan menabung pada LKM Kube sejahtera Unit 138 Kota Banjarmasin. "Peminjam yang diutamakan kepada masyarakat miskin atau kurang mampu, punya usaha ekonomi keluarga dan berkelompok maksimal lima orang," kata Husein.  
    Husein mengatakan, kebanyakan yang meminjam adalah pedagang pancarekenan, sembako, penjual nasi kuning, perias pengantin dan sebagainya. Sementara itu, Syarkawi, pengelola LKM lainnya menambahkan, setiap kali meminjam ke LKM Kube Sejahtera Unit 138, dilaksanakan ijab kabul. "Supaya yang memakainya enak sekaligus punya tanggung jawab membayarnya," kata dia. (*)

Syarat Mendirikan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Kube Sejahtera:
- Ada modal swadaya pendirian LKM-KUBE dari KUBE/anggota KUBE dan aghniya' orang yang
  berkemampuan punya modal
- Ada pengurus yang siap menjadi penanggung jawab, perumus, pengarah dan pengawas atas
   operasionalnya LKM
- Ada pengelola yang siap kerja penuh waktu (full time) sesuai jam kerja
- Ada kantor sebagai pusat operasionalnya LKM-KUBE yang dilengkapi dengan perangkat kantor sebagai
  lembaga keuangan

Prosedur Pendirian LKM Kube Sejahtera:
- Mengajukan proposal melalui Dinas Sosial Kota/Kabupaten dan Dinas Sosial Provinsi ditujukan ke
  Kementerian Sosial RI
- Minimal 10 Kelompok
- 1 Kelompok 10 orang
- 1 Kelompok dibantu Dirjen Sosial Penanggulangan Kemskinan sebesar    Rp 250 Juta
- Rp 50 juta untuk keperluan di kantor LKM
- Rp 200 juta diperuntukan buat simpan pinjam

Syarat Peminjam Diutamakan:
- Masyarakat miskin atau tidak mampu
- Punya usaha ekonomi keluarga
- Berkelompok maksimal lima orang
- Menyerahkan fotokopi KTP/SIM masih berlaku
- Menyerahkan jaminan buku nikah
-------------------------------------------------------

Sumber: Dirangkum dari Metro Banjar
Foto: dreamstime.com