Tapi, membeli sepeda motor bekas tak bisa dan semudah beli sepeda motor baru dari dealer. Sebaba, banyak kondisi motor bekas tidak sesuai harapan. Ada saja kerusakan yang ditimbulkan. Alhasil para pembeli motor bekas jadi kesal karena sering keluar uang buat perbaikan dan membeli suku cadang.
Demi menghindari kejadian seperti itu, Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia punya 12 tips dan trik menarik dalam membeli sepeda motor bekas, seperti dilansir yahoo.
* Cek harga pasar
Sebelum mencari motor bekas, sebaiknya cek harga motor di pasaran terlebih dahulu baik dari koran, majalah atau internet, misalnya http://roda-dua.com.
* Cek nomor rangka dan mesin motor
Periksalah nomor rangka dan mesin motor. Sesuaikan dengan STNK dan BPKB. Pastikan tidak ada bekas ketokan di nomor rangka dan mesin. Jika ada, besar kemungkinan itu motor curian. Penadah biasa mengubah nomor rangka (agar sesuai STNK/BPKB) dengan cara mengetoknya.
Cara lain untuk yakin, cek nomor polisi melalui SMS. Misal untuk Jakarta, caranya, ketik Metro[spasi]nomor polisi. Contoh: Metro B8118HJ — kirim ke 1717 (Jakarta). Atau JATIM L4444LY — kirim ke 1717 (Jawa Timur). Jika sistem sedang ada gangguan disarankan cek ke Samsat terdekat.
* Cek kondisi fisik
Periksa kondisi bodi, spion, baut, dan lain sebagainya. Apakah terlihat banyak goresan, kondisi retak atau pecah? Akan lebih baik jika semua yang menempel pada motor adalah suku cadang asli.
* Cek kondisi oli
Buka dan ukur oli yang ada di dalam mesin. Pastikan ukuran oli tidak berlebihan, karena oli yang berlebih akan membuat suara mesin menjadi lebih halus, sehingga dapat menyembunyikan suara asli motor yang mungkin berbunyi kasar atau berisik.
* Cek speedometer
Pastikan agar tidak ada retak atau adanya bekas pembongkaran. Lihat jumlah berapa kilometer yang telah ditempuh. Jika di atas 20.000, maka dapat dipastikan akan banyak sekali komponen mesin yang akan segera diganti. Tentunya dengan anggaran yang tidak sedikit.
* Hidupkan mesin
Coba hidupkan mesin motor, apakah bisa stasioner atau langsam. Karena kondisi pada mesin yang tidak bermasalah dapat langsam pada putaran kurang lebih 1500 rpm. Serta pastikan juga bahwa tidak ada bunyi-bunyian yang kasar di dalam mesin.
* Cek perpindahan gigi
Jalankan kendaraan, dan perhatikan posisi perpindahan gigi apakah terasa sulit atau tidak. Apabila terasa sulit berarti menandakan kampas kopling motor tersebut akan segera habis. Satu lagi yang perlu diperhatikan juga adalah, jika terdengar suara mendesir pada saat motor berjalan. Kemungkinan besar gigi primer dari motor tersebut akan segera habis.
* Cek rangka atau sasis
Perhatikan kelurusan roda motor depan dan belakang, dan pastikan bahwa rangka atau sasis motor tersebut tidak bengkok. Jalankan sekitar 40 km/jam dan tekan rem sedikit mendadak untuk pastikan motor tidak sulit dikendalikan. Hal ini berguna untuk mendeteksi lurusnya sasis dan poros setang atau setir.
* Cek kebocoran
Usahakan Anda dapat mencoba jalankan motor lebih lama, dan setelah motor dijalankan kurang lebih sekitar 500 meter, perhatikan apakah terlihat adanya oli yang bocor melalui sela-sela mesin. Atau air radiator bocor bagi motor yang menggunakan radiator.
* Cek kelistrikan
Periksa juga kelistrikan dan lampu-lampu seperti lampu motor depan, lampu sein, lampu rem belakang, klakson, lampu speedometer, atau starter elektrik motor. Apabila semua berfungsi atau hidup, berarti tidak ada kerusakan pada komponen dan kondisi aki motor tidak ada masalah.
* Cek kondisi roda
Lakukan pengecekan terhadap roda. Bagaimana kelurusan antara roda depan dengan roda belakang, hal ini untuk meyakinkan bahwa sasis atau rangka tidak membengkok, motor yang mengalami jatuh atau benturan keras bisa menyebabkan kebengkokan pada sasis.
* Kalau bisa cobalah test-drive
Mintalah kepada si penjual agar Anda bisa menjajal mengendarai motor tersebut lebih lama. Anda tentu akan bisa merasakan apakah motor tersebut ada kelainan. Apakah setangnya lurus, apakah akselerasinya bagus, dll. (*)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment