Seperti diinfokan dari Plasadana, Dokter Sediaty mengatakan, oksigen berfungsi sebagai bahan bakar bagi tubuh. “Reaksi kimia antara oksigen dengan glukosa di dalam tubuh menghasilkan energi,” jelas dokter yang berpraktik di kawasan Dago, Bandung ini.
Kekurangan oksigen akan menurunkan cadangan energi tubuh. Akibatnya, tubuh akan merasa mudah capek, lemah dan lesu. Selain masalah tersebut, lanjutnya, kekurangan oksigen juga dapat mengakibatkan seseorang terjangkit hipoksia. Hipoksia adalah kekurangan oksigen dalam jaringan tubuh. Dalam kondisi cukup berat, hipoksia dapat mengakibatkan kematian sel-sel.
“Dalam beberapa kasus, hipoksia mengakibatkan seseorang mengalami koma,” ungkap dr. Sediaty.
Apa yang menyebabkan seseorang kekurangan oksigen? Menurutnya, banyak hal bisa jadi faktor penyebab. Kekurangan oksigen dapat diakibatkan karena faktor dari luar tubuh. Misalnya, perubahan suhu dan tekanan udara di luar tubuh. “Perbedaan suhu dan tekanan udara biasanya terjadi pada tempat yang tinggi, di gunung atau ketika dalam pesawat,” jelasnya.
Selain itu, kekurangan oksigen juga bisa dialami orang yang berada di tempat sempit dengan ventilasi buruk, atau yang sedang stres. Selain diakibatkan faktor di luar tubuh, kekurangan oksigen juga bisa menimpa orang yang memiliki kelainan pada jantung atau paru-paru. Penderita kelainan jantung atau paru-paru dapat mengalami kekurangan oksigen, kendati mereka berada di dalam kondisi lingkungan yang normal.
Mengingat ada bahaya yang ditimbulkan akibat kekurangan oksigen, jangan sepelekan masalah tersebut. Ada baiknya, lanjut dr. Sediaty, kenali tanda-tanda tubuh jika kekurangan oksigen seperti wajah kering dan pucat, pandangan mata kabur, nafas makin cepat dan tersengal-sengal. Bila mengalami tanda-tanda seperti di atas, jangan panik. Beberapa langkah berikut dapat dilakukan untuk memberikan pertolongan pertama saat kekurangan oksigen;
* Longgarkan pakaian agar pernafasan menjadi lancar. Buka kancing baju di bagian kerah dan longgarkan ikat pinggang.
* Bila kekurangan oksigen terjadi di tempat ketinggian, segera beralih ke lokasi yang lebih rendah yang memiliki udara lebih banyak.
* Gunakan tabung oksigen jika ada. (*)
Open Your Mind
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment