Vitamin tambahan berfungsi untuk mencegah kekurangan vitamin dalam tubuh akibat asupan zat gizi yang tidak seimbang, atau tidak seimbangnya asupan makanan dengan energi yang keluar, misalnya saat sakit atau ada aktivitas fisik berlebih. Vitamin tambahan juga tidak perlu dikonsumsi setiap hari. Dibandingkan dengan vitamin tambahan, makanan tetap menjadi sumber vitamin alami terbaik.
“Pada prinsipnya, kecukupan vitamin akan terpenuhi jika kita makan 4 sehat 5 sempurna dengan jadwal teratur, yaitu 3 kali makan utama yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati serta sayur, 2 porsi buah dan 2 gelas susu”, ujar dr. Tjandraningrum, M. Gizi, SpGK.
Jika dibutuhkan, makanlah vitamin tambahan setelah Anda selesai makan. Setelah itu, jika Anda ingin mengonsumsi minuman berkafein, sebaiknya beri jeda. Tunggulah beberapa waktu karena kafein bisa memberikan efek negatif terhadap penyerapan vitamin, seperti meningkatkan pengeluaran kalsium dalam air seni dan menghambat penyerapan vitamin. Makan vitamin tambahan pun tidak boleh menggunakan dosis yang sembarang, karena kebutuhan vitamin setiap orang berbeda, tergantung kondisi kesehatan masing-masing.
Lalu bagaimana cara mengonsumsi obat dengan baik? Pertama, ikutilah arahan pada kemasan obat ataupun dari dokter Anda mengenai waktu konsumsi yang tepat, misalnya, obat harus dimakan pagi hari atau malam, sebelum ataupun sesudah makan, karena sebagian jenis obat bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada lambung.
Susu dan minuman berkafein (termasuk teh, kopi dan soda) sebaiknya dihindari setelah Anda makan obat, atau setidaknya tunggu hingga 2 jam setelahnya. Jika dikonsumsi langsung, susu bisa membuat obat menjadi netral, kopi bisa menyebabkan rasa mual, dan soda bisa menyebabkan iritasi lambung.
Makan obat harus tepat waktu, terutama antibiotik dan antivirus, karena jika tidak malah bisa menimbulkan kekebalan terhadap bakteri penyebab penyakit yang Anda derita. Habiskan obat dalam jumlah yang disarankan dan jika Anda merasakan adanya ketidakcocokan dengan obat (alergi), segera konsultasikan dengan dokter. Adapun gejala alergi obat yang umum, yaitu gatal-gatal di seluruh tubuh, sesak nafas, bahkan pingsan. (*)
Open Your Mind
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment