Mendengar suara istri Ketua RT 26 Kompleks Beringin Banjarmasin ini, warga RT 7, RT 8, RT 26, RT 27 di komplek tersebut berdatangan ke lapangan sambil membawa plastik berisi sampah kardus, kertas putih, kertas koran, buku buram/majalah, plastik putih, gelas plastik, botol kaca, plastik belah pecah dan lain-lainnya. Sampah tersebut kemudian ditimbang dan dicatat beratnya serta ditentukan harganya. "Harganya tak seberapa, paling banyak kalau dijual Rp 10 ribu" ujar Jumaniah, warga Kompleks Beringin).
Biasanyanya, lanjut dia, hasil penjualan tidak langsung diterima, tapi disimpan warga ke tabungan Bank Sampah. "Setelah terkumpul banyak, baru uangnya diambil. Bisa dipergunakan buat keperluan anak," katanya.
Lurah Karang Mekar, Didiet Suryadi seperti dikutip dari metor banjar mengatakan, di tempatnya terdapat tujuh Bank Sampah yang beroperasi, empat di antaranya masih aktif beroperasi. Kepengurusan Bank Sampah ini, jelas dia, ada direktur, sektretaris, bendahara dan lain-lainnya. Mereka inilah yang mengelola dan membeli sampah yang dijual warga. Sampah-sampah tersebut kemudian dipilah-pilah, lalu dijual ke pengumpul.
Menurut Didiet, setiap terjadi transaksi jual beli sampah, masyarakat yang datang ke Bank Sampah sekitar 30 sampai 40 orang," tandasnya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin, H Hamdi mengatakan, Bank Sampah sebenarnya sudah dikerjakan sejak 2011, hanya saja gaung masih kurang. Baru pada 2013 gerakan Bank Sampah digiatkan lebih gencar.
"Jumlah Bank Sampah di Kota Banjarmasin sekitar 50 buah. Diharapkan semakin banyak dan terdapat di pelosok kampung di daerah ini," tandas Hamli.
Dia menambahkan, dikembangkannya Bank Sampah untuk menyosialisasikan sampah plastik, rak telur, CD bekas, dan lain-lainnya memiliki nilai jual. "Bila masyarakat mengembangkan Bank Sampah ikut mengurangi beban pemko dalam penanggulangan sampah, karena per harinya sampah rumah tangga yang diangkut ke tempat pembuangan sampah sekiatar 500 sampai 600 ton. (*)
Bisa Dapat Rp Rp 80 Juta
BAGI masyarakat yang ingin menjadi nasabah Bank Sampah cukup mudah, mereka cukup mendaftarkan nama, tempat, tanggal dan alamat yang lengkap. Formulir dilengkapi daftar jenis sampah dan harganya. Misalnya kardus per kilogramnya Rp 1.000, kertas Rp 1.100, kertas koran Rp 1.000/kilo, kaleng Rp 8.000/kilo, botol kaca kecap Rp 300 per biji, kaset CD Rp 1.500/kilogram dan lain-lainnya.
Masyarakat masih banyak kurang paham memilah-milah sampah. Biasanya setelah dibawa ke tempat penimbangan, dibantu petugas bagaimana memilahnya sehingga bisa membagi sendiri jenis sampah tersebut.
Selain itu, lanjut dia, masyarakat yang menjual sampah akan dibagi tiga pembukuan yakni buat nasabah, buku pencatatan kehadiran dan buku besar. "Buku besar dimaksudkan buat mencocokkan antara buku besar dan tabungan.
pihak kelurahan juga mengelompokkan Bank Sampah menjadi empat yakni white yang jumlah anggotanya kurang 10 orang, Blue anggota kurang 50 orang, silver jumlah anggotanya di atas 50 orang dan gold jumlah anggotanya 100 orang. Bila Bank Sampah itu ada yang naik kelas akan diberi reward.
Bank Sampah kalau dikelola dengan benar bisa menghasilkan pendapatan lumayan. di Malang dan Surabaya, ternyata penghasilannya cukup mencengangkan. Bank Sampah di Malang mampu menghasilkan uang Rp 420 juta per bulan, sedangkan di Surabaya omset per bulan Rp 80 juta. (*)
Jenis Bank Sampah
- White: anggotanya kurang 10 orang
- Blue: anggota kurang 50 orang
- Silver: anggotanya di atas 50 orang
- Gold: anggotanya 100 orang.
* Jumlah Bank Sampah di Banjarmasin : 50 Buah
* Jumlah Bank Sampah Di Kelurahan Karang Mekar: 7 Buah
* Jumlah sampah rumah tangga yang diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per hari antara 500-600 ton
Syarat Menjadi Nasabah Bank Sampah
- Mengisi formulir pendaftaran
- Menulis Nama
- Tempat, tanggal lahir
- Alamat
- Tanpa dipungut biaya
Hasil Penjualan Sampah
- Uangnya bisa ditabung
- Uangnya bisa diambil langsung
Keuntungan Menjadi Anggota Bank Sampah
- Menambah penghasilan keluarga
- Mengurangi sampah rumah tangga
- Menjalin silaturahmi antara warga
Open Your Mind
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment