Satu teori yang mungkin menjelaskan hal ini adalah manusia menyukai sensasi. Manusia secara aneh menemukan kenikmatan dari hal-hal yang seharusnya menakutkan dan menyakitkan, seperti menaiki roller coaster atau berlari maraton. Ini adalah pertarungan antara pikiran dan tubuh, dan dimenangkan oleh pikiran.
Di samping itu, di balik sensasi pedas yang menusuk lidah, makanan pedas juga memiliki segudang manfaat kesehatan bagi tubuh. Simaklah enam manfaat makanan pedas berikut.
1. Menurunkan berat badan
Makanan pedas dapat meningkatkan metabolisme yang berdampak pada penurunan berat badan. Penelitian menunjukkan senyawa utama dalam cabai yang disebut capsaicin memiliki efek termogenik dan membantu tubuh untuk membakar lebih banyak kalori setelah makanan dimakan.
2. Menyehatkan jantung
Penelitian menunjukkan, orang yang terbiasa memakan makanan pedas memiliki jumlah insiden serangan jantung dan stroke yang lebih kecil. Alsannya karena cabai dapat mengurangi efek merusak dari kolesterol "jahat" atau Low Density Lipoprotein (LDL) dan capsaicin memiliki efek antiinflamasi. Inflamasi merupakan faktor risiko dari penyakit jantung.
3. Mencegah kanker
Menurut American Association for Cancer Research, capsaicin memiliki kemampuan untuk membunuh sel kanker dan leukemik. Rempah-rempah tertentu seperti kunyit yang ditemukan dalam bubuk kari dan mustard dapat memperlambat penyebaran kanker dan pertumbuhan tumor. Kombinasi kunyit dengan lada hitam akan membuat efeknya berlipat ganda.
4. Menurunkan tekanan darah
Vitamin A dan C dapat memperkuat dinding otot jantung, dan panas dari lada akan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Sehingga dengan mengonsumsi makanan mengandung lada secara keseluruhan dapat memperbaiki sistem kardiovaskular.
5. Memperbaiki mood
Makanan pedas dapat meningkatkan produksi hormon yang membuat perasaan menjadi bahagia, seperti serotonin. Maka makanan pedas dapat membantu meringankan depresi dan stres.
6. Mencegah Parkinson
Sebuah penelitian baru yang dipublikasi dalam jurnal Annals of Neurology menemukan bahwa mengonsumsi lada dua kali seminggu dapat membantu mengurangi risiko mengembangkan penyakit Parkinson hingga lebih dari sepertiganya. Hal ini berhubungan dengan kandungan nikotin dalam lada yang dapat mencegah kerusakan saraf. (*)
Sumber : Kompas.com
Open Your Mind
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment