Sama seperti otak, sistem saraf enterik atau saluran gastrointestinal bergantung pada saraf dan neurotransmitter untuk menyelesaikan fungsi-fungsi tertentu, serta menjaga komunikasi dengan sistem saraf pusat.
Ketika seseorang mengalami stres, seperti stres kronis atau ketegangan akibat dari stres sehari-hari bisa mempengaruhi kesehatan pencernaan. Stres psikologis dapat mengganggu kontraksi saluran pencernaan yang menyebabkan peradangan dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
Saluran pencernaan dan otak memiliki koneksi yang begitu kuat. Beberapa reaksi usus yang bisa timbul terhadap stres seperti sakit perut kronis, iritasi usus, mulas, mual dan gejala tidak menyenangkan lainnya dari sistem pencernaan.
Untuk meminimalkan gangguan, seseorang perlu mengidentifikasi sumber ketidaknyamanan tersebut. Kemudian cobalah beberapa strategi mengurangi stres, seperti dikutip dari Foxnews:
1. Meditasi
Cobalah melakukan meditasi dengan tenang, bisa dengan bergabung bersama kelas yoga atau mencari waktu dan ruang sendiri agar bisa tenang. Pastikan seseorang memiliki waktu tenang untuk dirinya sendiri setiap minggu.
2. Menulis buku diary
Terkadang seseorang perlu ruang untuk mengeluarkan semua yang dirasakannya. Menulis buku diary bisa menjadi cara yang bagus untuk membersihkan diri dari stres dan melepaskan tubuh serta pikiran dari hal-hal yang mengganggu.
3. Membuat prioritas
Beberapa stres seringkali dipicu akibat tidak tahu mna yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Untuk itu salah satu cara mengelola stres yang sederhana adalah menulis dan membuat prioritas apa yang perlu dilakukan.
4. Terapi
Berbicara dengan seorang konselor atau penasihat terpercaya bisa membantu meringankan stres yang ada. Jika stres dalam hidup sudah tampak terkendali, namun masih merasa cemas, gangguan suasana hati atau kekurangan energi. Hal ini mungkin terkait dengan sensitifitas terhadap makanan. Umumnya makanan olahan, gluten, susu, kacang, alkohol, gula dan pemanis buatan adalah pemicunya.
Untuk mengetahuinya, buatlah rencana dengan mencoba mengeliminasi makanan tersebut selama 3-4 minggu. Hal ini bisa membantu membersihkan tubuh dari makanan yang bisa berbahaya bagi saluran pencernaan. (*)
Sumber: detikcom
Open Your Mind
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment