OPEN YOUR MIND. Wanita susah mencapai orgasme karena sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik maupun psikisnya. Gangguan fisik dan mental yang mendera umumnya sering membuat wanita susah mencapai klimaks. Tapi ternyata ada beberapa kondisi yang justru memicu wanita untuk mudah orgasme.
Gangguan tersebut bernama Persistent Sexual Arousal Syndrome (PSAS). Penderitanya merasakan sensasi aneh pada kelaminnya sehingga terus menerus merasa orgasme. Keluhan yang terasa dapat menyebabkan putus asa dan depresi. Kebanyakan penderitanya adalah wanita.
Seorang ahli saraf dari Universitas Utrecht bernama Marcel Waldinger meneliti 18 wanita penderita PSAS. Kesemuanya diwawancarai secara mendalam dan menjalani scan otak serta pemeriksaan panggul. Hasilnya menunjukkan bahwa para wanita tersebut juga mengalami restless legs syndrome dan kandung kemih terlalu aktif.
Hasil pemeriksaan panggul dan alat kelamin juga menunjukkan adanya varises di panggul para wanita. Secara khusus, Waldinger menegaskan bahwa varises dan restless legs syndrome saling berkaitan. Waldinger menemukan bahwa sindrom tersebut dialami para wanita jauh sebelum mengalami PSAS.
Dalam laporan yang dimuat Journal of Sexual Medicine, ia menerangkan bahwa restless legs syndrome atau sindrom kaki gelisah adalah kondisi di mana kaki terasa sangat tidak nyaman ketika duduk atau berbaring. Penderitanya merasa sulit tidur di malam hari karena selalu merasa gelisah.
"Temuan ini merupakan terobosan yang sangat penting dalam penelitian dan menunjukkan bahwa sindrom ini adalah gangguan fisik yang nyata," tegas Waldinger seperti dilansir Times of India.
Menurut Waldinger, PSAS adalah bentuk sindrom kaki gelisah yang menyerang organ kelamin. Berdasarkan pengamatan ilmiah, ia menduga bahwa sensasi aneh pada kelamin tersebut setara dengan sensasi yang diakibatkan sindrom kaki gelisah.
"Untuk menekankan kesetaraan ini, kami memutuskan untuk mengubah PSAS menjadi Restless Genital Syndrome (RGS)", kata Waldinger. (*)
Sumber: detikcom
Open Your Mind
Gangguan tersebut bernama Persistent Sexual Arousal Syndrome (PSAS). Penderitanya merasakan sensasi aneh pada kelaminnya sehingga terus menerus merasa orgasme. Keluhan yang terasa dapat menyebabkan putus asa dan depresi. Kebanyakan penderitanya adalah wanita.
Seorang ahli saraf dari Universitas Utrecht bernama Marcel Waldinger meneliti 18 wanita penderita PSAS. Kesemuanya diwawancarai secara mendalam dan menjalani scan otak serta pemeriksaan panggul. Hasilnya menunjukkan bahwa para wanita tersebut juga mengalami restless legs syndrome dan kandung kemih terlalu aktif.
Hasil pemeriksaan panggul dan alat kelamin juga menunjukkan adanya varises di panggul para wanita. Secara khusus, Waldinger menegaskan bahwa varises dan restless legs syndrome saling berkaitan. Waldinger menemukan bahwa sindrom tersebut dialami para wanita jauh sebelum mengalami PSAS.
Dalam laporan yang dimuat Journal of Sexual Medicine, ia menerangkan bahwa restless legs syndrome atau sindrom kaki gelisah adalah kondisi di mana kaki terasa sangat tidak nyaman ketika duduk atau berbaring. Penderitanya merasa sulit tidur di malam hari karena selalu merasa gelisah.
"Temuan ini merupakan terobosan yang sangat penting dalam penelitian dan menunjukkan bahwa sindrom ini adalah gangguan fisik yang nyata," tegas Waldinger seperti dilansir Times of India.
Menurut Waldinger, PSAS adalah bentuk sindrom kaki gelisah yang menyerang organ kelamin. Berdasarkan pengamatan ilmiah, ia menduga bahwa sensasi aneh pada kelamin tersebut setara dengan sensasi yang diakibatkan sindrom kaki gelisah.
"Untuk menekankan kesetaraan ini, kami memutuskan untuk mengubah PSAS menjadi Restless Genital Syndrome (RGS)", kata Waldinger. (*)
Sumber: detikcom
Open Your Mind
Posts
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment