1. Minyak zaitun
Sarat akan lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan, seperti asam oleat. Lemak `baik' ini mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan membantu menjaga gula darah stabil dengan mengurangi resistensi insulin.
2. Gandum utuh
Gandum utuh adalah makanan yang kaya serat dan nutrisi seperti magnesium, chromium, folat, dan asam lemak omega-3. Studi menunjukkan bahwa pola makan kaya gandum utuh dapat membantu menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
3. Susu bebas lemak dan yogurt
Makanan ini tidak hanya sarat protein, tetapi juga kaya kalsium, yang membantu dalam penurunan berat badan. Orang yang mengonsumsinya secara teratur cenderung menjadi resisten insulin.
4. Kacang-kacangan
Kacang mengandung lemak `baik' yang tidak hanya membantu melawan penyakit jantung, tetapi juga membantu mengurangi resistensi insulin. Kacang juga kaya serat, magnesium, dan vitamin E.
5. Buncis
Buncis adalah sumber serat yang baik dan kaya nutrisi. Sayuran ini memperlancar pencernaan dan menjaga tingkat gula darah setelah makan.
6. Ikan
Ikan berlemak seperti salmon, tuna albacore, mackerel, halibut, dan ikan hering kaya akan asam lemak omega-3. Ikan membantu memperlancar arteri dan meningkatkan level trigliserida dan HDL pada penderita diabetes. Tapi ingat, jangan digoreng ya.
7. Dada ayam
Makanan ini rendah lemak jenuh dan kalori. Setiap porsi dada ayam 3-ons tanpa kulit memiliki kandungan 142 kalori dan 3 gram lemak. Yang ini juga jangan dimasak goreng ya.
8. Buah berry
Buah-buahan ini kaya antioksidan, vitamin, dan serat. Anthocyanin telah terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker, mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes.
9. Jeruk
Buah jeruk merupakan sumber yang kaya vitamin C yang bisa membantu menjaga jantung Anda dalam kondisi baik. Makanlah dalam bentuk buah utuh, bukan jus, karena lebih mampu dalam memperlambat penyerapan gula.
10. Sayuran berdaun hijau
Sayuran jenis ini kaya akan nutrisi, rendah karbohidrat dan kalori. Studi menunjukkan bahwa sayuran berdaun hijau mampu menurunkan risiko diabetes tipe-2. (*)
Sumber: DuniaFitness
Open Your Mind
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment