Penelitian terbaru mengungkapkan kunci terpenting untuk mendapatkan tubuh langsing adalah tidur yang cukup. Hanya butuh tidur malam sekitar 6-8 jam sehari. Tim peneliti dari Kaiser Permanente, Oregon, Amerika Serikat menemukan bahwa orang dengan kadar stres yang sedikit, cukup istirahat, dan tidur 6-8 jam sehari, cenderung lebih mudah untuk menurunkan berat badan hingga 10 pon.
Cara ini dianggap jitu. Logikanya, jika kurang tidur demi menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk, akan memilih cemilan menjadi teman agar mata tetap terus melek. Temuan tersebut diperkuat dengan beberapa penelitian sebelumnya dan menemukan hubungan antara faktor-faktor tersebut dan obesitas. Tapi sangat sedikit yang memfokuskan apakah faktor tersebut bisa memprediksi penurunan berat badan.
Dirangkum dari Men's Health, medicmagic dan Ghiboo, berikut beberapa sinyal tubuh yang menunjukkan kekurangan waktu tidur:
1. Tidak lapar saat makan siang
Kurang tidur bisa berakibat perubahan hormonal yang meningkatkan nafsu makan atau malah sebaliknya, merasa perut selalu kenyang. Hal ini terjadi karena terganggunya jam biologis yang mempengaruhi suasana hati tidak normal. Ini sebabnya mengapa ada orang-orang yang jadi gemuk atau kurus akibat kekurangan tidur.
2. Otak Tulalit
Membuka beberapa website dalam waktu 5 menit atau mengecek email berkali-kali padahal tak ada pesan masuk, menandakan kesulitan fokus dan berkonsentrasi. Saat kurang tidur, sel-sel otak pun kurang waktu untuk regenerasi sehingga kinerjanya tidak akan maksimal dan memori akan berkurang.
3. Sering 'Gak Nyambung'
Orang yang kekurangan waktu tidur biasanya kesulitan untuk konsentrasi saat berbicara dengan lawannya. Akibatnya, apa yang diomongin dengan apa tanggapannya tak sesuai.
4. Mengantuk Sepanjang Hari
Minuman berkafein, musik yang keras atau apapun usaha untuk membuat orang tetap terjaga hanyalah bersifat sementara dan tidak akan membuat kewaspadaan jangka panjang. Kurang tidur bisa membuat orang merasa letih dan mengantuk sepanjang hari.
5. Mudah Sakit
Perbaikan sistem kekebalan tubuh dapat diperkuat saat orang tidur. Kurang istirahat dapat membuat daya tahan tubuh melemah, sehingga mudah terinfeksi virus maupun bakteri. Biasanya penyakit yang paling mudah menyerang orang yang kurang tidur adalah influenza.
Sementara itu, ketika gangguan tidur terjadi lebih dari satu bulan, ada baiknya mulai memerhatikan sejumlah faktor pemicu sebagai berikut.
1. Sakit
Satu studi mengungkap dari sekitar 15 persen orang yang menderita penyakit kronis, setidaknya dua per tiga dari mereka dilaporkan mengalami kesulitan tidur. Sakit punggung, sakit kepala, dan masalah pada persendian menjadi penyebab utama sulit tidur.
2. Stres dan masalah mental
Insomnia adalah paduan dari gejala dan akibat dari depresi dan kegelisahan. Otak menggunakan 'sinyal' serupa untuk mengatur jadwal tidur dan emosi, sangat sulit untuk menentukan mana yang harus dimunculkan lebih dulu. Situasi atau kejadian yang membuat stres, seperti masalah uang atau perkawinan, sangat ampuh untuk memicu insomnia. Bahkan, bisa jadi masalah ini akan berkepanjangan.
3. Mengorok
Dalam sejumlah kasus, mengorok merupakan gejala dari sleep apnea, kelainan yang dikaitkan dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.
4. Jet lag
Melintasi zona waktu bisa mengacaukan jam biologis ini. Jam inilah yang memerintahkan otak tidur ketika gelap dan terbangun saat terang. Tubuh baru dapat menyesuaikan dengan satu perubahan dalam tiga hari. (*)
Foto:
Open Your Mind
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment