tapi hati ini tak bisa dusta
ada sesuatu yang buat terluka
aku, kau dan mereka
Kenapa sesuatu yang baik dinafikan
Apakah selalu dibuat batasan
Bukankah cinta adalah penyatuan
Dua kutub yang berbeda menjalin kesamaan
Tapi....
Sudahlah, kucoba lagi tuk tak merana
Biar hati ini berusaha mendusta
Meski luka ini makin besar dan menganga
aku, kau dan mereka
Menunggu
Tak terbayang sebelumnya
Sungguh menyesakkan
Begitu memalukan
Tangis tak lagi bisa menetes
Lara pun sebatas pikiran
Ingin berbuat tapi tak mampu
Menunggu jadi kerja yang tak pasti
Ketika batasan jadi hal yang menakutkan
keinginan hanya berupa keinginan
Wujud pasti dari berharap
Tetap saja, menunggu jadi hal yang tak pasti
Ya Allah, mau Kau bawa ke mana diri ini
Ke lembah yang kelam tak bersuluh
Atau ke langit yang diterangi kejora
Sungguh malu aku kembali pada Mu
Tapi, asa ini hanya Kau yang bisa tetapkan
Laku boleh tak maksimal
Namun impian sudah di dinding batas
Ku mengadu pada Mu
Bersimpuh penuh harap
Semoga, menunggu jadi sesuatu yang pasti
by Royan Naimi on Thursday, February 24, 2011 at 11:02am
Banjarmasin, 17 Januari 2011 pkl 13.56 Wita di kantor
Pukul 05.20 Pagi
Saat alarm berbunyi nyaring sekali
Kulihat kau terbuai mimpi
Nyenyak sekali
Pukul 05.20 pagi ku terjaga
Meski semburat fajar belum terlukis di cakrawala
Ku hirup wangi tubuhmu
Kuucap selamat pagi cinta
Matahariku, kau selalu menyambut pagiku
Tetesan embun bagai nyanyian merdu
Membasahi dedaunan dan aneka bunga
Mencipta lukisan keindahan yang sesungguhnya
Kemana kau ingin bersinar hari ini
Setelah bisikmu sebelum terbuai tadi malam
Aku slalu membayang
Sampai ke lubang-lubang terkecil
Pun zarah yang kasat mata
Saat alarm berbunyi 05.20 pagi
Aku sadar masih di level sahaja
Belum mampu mengangkatmu ke nirwana
Ku ulang tekad untuk bahagiakanmu
Akan kuhapus semua duka
Buang jauh nestapamu
05.20 Pagi ini
Kucium pipimu dan kuucap
I love you very much
Terima kasih honey
Kau mau mengarungi samudera bersamaku
by Royan Naimi on Wednesday, February 23, 2011 at 11:01am
Aku Malu
Aku malu pada sang malam
Sebab aku lebih pekat
dari malam-malam tergelap
yang melingkupi jagat
Aku malu pada siang
karena cahayaku tak bisa terang
walau hanya untuk raga
yang nista ini
Aku malu bersua hujan
lantaran air mataku
lebih kotor dari hujan asam
paling buruk sekalipun
Aku malu bercengkerama dengan udara
karena tiap hirupan napas ini
selalu membawa kepada derita
tak terperi
Aku malu bersujud pada Mu
Sebab ingatku pada Mu
Di saat susah
Saat aku sakit
Ketikaku sepi
Malu aku
Untuk Sang Penghayal
Lima puluh atau seratus tahun seperti nisbi
Ketika imaji mencapai puncak
Terbentang lurus jalan penuh cahaya
Kau bukan orang biasa
karena yang biasa hanya lontarkan cemooh
Cuma jadi pengikut
Batasanmu adalah cakrawala mimpi dan kenyataan
Dunia ada di genggaman
Tinggal mengarahkan pena
Kanan ke kiri
Atas ke bawah
Goresanmu mencerahkan
Sekaligus menggelapkan
Pengikutmu adalah hamba setia
Selalu menunggu titah
Sang penghayal
Bukan sang pemimpi
by Royan Naimi on Monday, February 21, 2011 at 1:27pm
Banjarmasin: 31 Januari 2011 pkl 13.58 Wita
Aku adalah Kehidupan...
Aku bukan Kristian, Yahudi, Majusi dan bukan pula Muslim.
Aku tak berasal dari Timur atau Barat, tidak dari darat atau lautan.
Aku tidak dari alam, atau angkasa biru yang berputar-putar.
Aku tidak dari tanah, air, udara atau api.
Tidak dari bintang zuhra atau debu, tidak dari kewujudan dan wujud.
Aku tidak berasal dari India, China, Bulgar atau Saqsin.
Tidak dari kerajaan Iraq atau Khurasan.
Aku tidak berasal dari dunia ini, tidak dari alam akhirat,
Tidak pula dari syurga atau neraka;
Tidak daripada Adam dan Hawa, atau Taman Eden dan Malaikat Ridwan
Tempatku tidak bertempat, jejakku tidak berjejak.
Aku bukan milik tubuh dan jiwa, aku milik jiwa Kekasih.
Kubuang dualitas, kupandang dua alam satu semata;
Satu sahaja yang kucari, Satu yang kukenal, kulihat dan kuseru
Dialah Yang awal dan yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin.
By Jalaluddin Ar Rumi
0541ab0694e0f1eed3c28df52a5c4a6de75e07c87cf035e315fd3d614cf9f1111156f827c25b07bb
{ 1 komentar... read them below or add one }
aku terkadang berfikir tentang ap yang ku lakukan tentang dosa yang ku ketahui, seakan diri ini tidak bisa ditipu oleh perbuatan yang aku lakukan....semoga allah senantiasa melimpahkan rahmatnya kepada ku.
Post a Comment