"Saya pernah mendengar, ada kantong plastik mana yang berbahaya, namun tidak tahu persis jenis berbahaya. Jadi, setiap kali diserahkan kantong plastik berwarna hitam, saya menerima saja," kata ibu rumah tangga ini seperti dilansir Metro Banjar.
Kabid Pemeriksaan dan Penyidikan Balai Besar POM di Banjarmasin, Safriansyah mengatakan kantong plastik (kresek) berwarna gelap terutama hitam biasanya merupakan produk daur ulang yang sering digunakan untuk mewadahi makanan.
"Wadah plastik berwarnap hasilroses daur ulang tersebut riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia, limbah logam berat, dan lain-lain. Dalam proses tersebut juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahayanya bagi kesehatan," katnya.
Jadi, lanjut dia, sebaiknya masyarakat Jangan menggunakan kantong plastik kresek daur ulang tersebut untuk mewadahi langsung makanan siap santap. "Jika tidak berhati-hati, materi yang digunakan plastik akan berdampak buruk bagi kesehatan. Plastik terdiri atas berbagai bahan kimia. Dalam kondisi tertentu, kontak antara plastik dan makanan bisa menyebabkan perpindahan bahan-bahan kimia dari wadah ke makanan," katanya.
Menurut dia, perpindahan itu akibat pengaruh suhu panas makanan, penyimpanan, atau proses pengolahannya. Semakin tinggi suhu maka semakin tinggi kemungkinan terjadi migrasi. Lamanya waktu penyimpanan makanan juga berpengaruh terhadap perpindahan materi berbahan kimia ini.
"Semakin lama kontak antara makanan dengan kemasan plastik, semakin tinggi jumlah bahan kimia yang bermigrasi ke makanan. Jika hal ini terjadi terus-menerus akan mengganggu kesehatan dan bisa meningkatkan risiko kanker.
Ditambahkan dia, ada beberapa cara mengenali wadah plastik yang aman, setidaknya memiliki salah satu tanda berikut seperti ada tanda food grade, yaitu logo gelas dan garpu yang artinya plastik tersebut layak dipakai untuk memproduksi perlengkapan makan
Selain ada tanda food safe, yaitu logo contreng, artinya makanan atau minuman tersebut aman tidak terkontaminasi bahan-bahan kimiawi. (*)
Ada Kandungan Timah Putih
DI pasaran dijual berbagai jenis plastik yang digunakan sebagai kemasan pangan. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan, kemasan pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi dan atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan pangan atau tidak. Jenis kemasan pangan plastik antara lain polietilena tereftalat (PET), polietilena (PE), polivinklorida (PVC), polipropilena (PP), polistirena (PS), polikarbonat (PC) dan melamin.
Menurut Kabid Pemeriksaan dan Penyidikan Balai Besar POM di Banjarmasin, Safriansyah, untuk mengetahui jenis plastik dapat dilihat pada kode dan logo daur ulangnya, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24/M-IND/PER/2010 pasal 2 menyebutkan, setiap kemasan pangan yang diperdagangkan di dalam negeri atau impor wajib mencantumkan kode dan logo daur ulang.
Ditambahkan dia, jenis-jenis pelastik yang digunakan sebagai kemasan pangan yakni politetilena tereftalat (PET). Sifinya jenis, kuat, tahan pelaruh, kedap gas dan air, melunak pada suhu 80 C. Penggunaannya, lanjut dia, buat botol minuman minya goreng, selai kacang, kecap, sambal dan tray biskuit. Jenis kemasan plastik ini relatif aman sebagai kemasan pangan.
Selain itu ada jenis plastik Polivinil Klorida (PVC) terdiri dua jenis. Pertama PVC kaku-semi kaku memiliki sifat kuat, keras, bisa jenis, tidak tahan terhadap pelarut tertentu, melunak pada suhu 80 derajat celcius. Penggunaan untuk minyak sayur, kecap dan tray,
Kedua, PVC diplastisasi (lunak). Memiliki sifat luna, dapat dikerutkan dan jenis. Penggunaan pembungkus makanan (food wrap).
Pada pembuatan PVC biasanya ditambahkan berbagai bahan tambahan, sehingga perlu diwaspadai adanya residu monomer vinil klorida. "Monomer vinil klorida yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas ke dalam makanan, terutama yang berminyak/berlemak atau mengandung alkohol," kata Safriansyah.
Pembuatan plastik PVC, kata dia, kadang menggunakan penstabil berupa Timbal (Pb), kadmium (Cd), dan timah putih (Sn) untuk mencegah kerusakan serta senyawa ester ptalat dan ester adipat untuk melenturkan.
Bahan-bahan tambahan itu, dalam keadaan tertentu bisa terlepas ketika kemasan plastik PVC digunakan untuk mewadahi makanan sehingga berisiko membahayakan kesehatan. "Pb merupakan racun bagi ginjal, Cd racun bagi ginjal dan memicu kanker, senyawa ester ptalat dapat mengganggu sistem endokrin," kata Rubiana.
Ada lagi politilena berdensitas rendah. Sifatnya mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap air, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tidak tembus cahaya, melunak pada suhu 70 derajat celcius. "Penggunaan buat kantong belanja, kantong roti dan makanan segar, pembungkus makanan (food wrap). Jenis kemasan plastik ini relatif aman sebagai kemasan pangan," tandasnya. (*)
- Undang-undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan dan kemasan pangan
- Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24/M-IND/PER/2010 pasal 2 tentang kode dan logo daur ulang
Golongan Plastik Berdasarkan Sifatnya:
- Rermoplastik. Jenis pelastik yang dapat dilunakkan dengan pemanasan dan dapat dicetak ulang seperti PET, PE, PP, PVC dan Polistirena
- Termoseting. Jenis pelastik yang tidak dapat dibentuk kembali dengan pemanasan seperti epoksi, melamin.
Tips Pilih Plastik yang aman untuk makanan dan minuman:
- Simbol gelas dan garpu
- Ada tulisan "Food Grade
- Tulisan "Approved by FDA", sehingga dinyatakan aman untuk digunakan sebagai alat makan
- Ada kode 4 dan 5
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment