Contohnya, apabila yang terinfeksi adalah bagian saluran uretra, maka namanya adalah uretritis. Bila infeksi menyerang bagian kandung kemih, sebutannya sistitis. Sedangkan bila infeksinya mengenai bagian ginjal, hal ini disebut dengan pielonefritis. Infeksi saluran kemih ini dapat terjadi secara akut, kronik, dan berulang.
Secara umum, infeksi saluran kemih dibagi menjadi dua, yaitu infeksi saluran kemih bagian atas dan infeksi saluran kemih bagian bawah. Infeksi saluran kemih bagian atas biasanya menyerang dan menimbulkan infeksi pada organ ginjal. Sebaliknya, infeksi saluran kemih bagian bawah menyerang bagian kandung kemih dan uretra.
Penyebab paling sering terjadinya infeksi saluran kemih adalah bakteri, tetapi virus dan jamur juga terkadang jadi biang keladinya. Bagaimana cara mengetahui Anda terkena infeksi saluran kemih? Biasanya infeksi ini bisa dikenali dengan gejala awal seperti rasa nyeri saat buang air kecil, dan frekuensi buang air kecil yang menjadi lebih sering.
Anda juga perlu hati-hati karena infeksi saluran kemih adalah penyakit menular, yang penularannya bisa melalui hubungan seks dan penggunaan toilet yang tidak bersih. Supaya tak terkena infeksi saluran kemih, berikut sejumlah cara pencegahannya, dikutip dari MeetDoctor.com:
- Dibanding pria, wanita lebih berisiko terkena infeksi saluran kemih, terutama infeksi saluran kemih bagian bawah. Jagalah kelembapan dan kebersihan bagian intim Anda.
- Bersihkan dengan air bersih dan keringkan setelah melakukan buang air kecil atau besar agar tidak memicu terjadinya infeksi saluran kemih.
- Jangan menahan apabila ingin buang air kecil. Buang air kecil apabila memang Anda ingin dan perlu. Menahan buang air kecil juga dapat memicu terjadi infeksi saluran kemih.
- Perbanyak minum air setiap hari agar kencing menjadi lancar.
- Buanglah air kecil setelah melakukan hubungan seksual, untuk membantu membersihkan bakteri. (*)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment