Namun, melakukan toilet training pada anak juga membutuhkan pertimbangan. Pasalnya jika terlalu dini mengajari si kecil toilet training, justru dapat melukai anak karena kandung kemihnya belum kuat.
Sebelum usia 12 bulan, anak tidak dapat mengontrol keinginannya untuk buang air dan gerakan ususnya. Namun ketika sudah memasuki usia hampir dua tahun hingga tiga tahun, anak sudah mulai bisa mengontrolnya di saat terjaga. Meskipun kemampuan ini baru dimiliki anak saat memasuki usia lima tahun.
Terlalu terlambat diajarkan toilet training juga tidak terlalu baik. Hal ini karena anak yang baru mulai belajar menggunakan toilet di atas usia tiga tahun cenderung lebih sering mengompol hingga usia sekolah.
Maka agar tidak terlalu dini maupun tidak terlambat dalam melakukan toilet training pada anak, inilah tanda-tanda yang harus Anda perhatikan.
1. Tanda fisik
- Anak mampu berjalan, bahkan berlari, dengan stabil
- Berkemih cukup banyak dalam satu waktu.
- Waktu berkemihnya rutin dan bisa diprediksi.
- Tidak berkemih saat tidur kurang dari dua jam. Hal ini berarti otot kandung kemihnya sudah dapat menahan kemih
2. Tanda sikap
- Dapat duduk tenang di satu posisi dalam waktu dua hingga lima menit
- Dapat menarik bokongnya ke atas dan ke bawah.
- Tidak betah memakai popok.
- Tertarik dengan kegiatan di kamar mandi seperti mengikuti Anda saat pergi ke kamar mandi
- Menunjukkan tanda-tanda spesifik ketika ingin berkemih, bahkan memberitahukan Anda
- Tidak jijik pada toilet
- Menunjukkan tanda-tanda ingin mandiri
3. Tanda kognitif
- Mengerti tanda-tanda dia harus pergi ke toilet dan mengatakan pada Anda sebelum ia berkemih
- Bisa mengikuti perintah sederhana, seperti, "tolong ambilkan benda itu"
- Mengerti nilai menaruh sesuatu pada tempatnya
- Sudah memiliki atau menggunakan istilah untuk "berkemih" dan "buang air besar"
Sumber: tribunpontianak, babycenter
Opern Your Mind
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment