1. Ban tubeless lebih keras dibanding ban biasa karena struktur lapisan karet lebih tebal dan padat. Jika sering melewati jalan rusak atau tidak rata, lebih baik menggunakan ban biasa. Memaksa pakai tubeless justru dalam jangka waktu tertentu, pelek dan ban cepat rusak karena benturan. Motocross, mana ada yang pakai ban pacul tubeless.
2. Ban tubeless lebih cocok dipakai di perkotaan dengan jalan mulus. Untuk bermanuver atau menikung, ban ini lebih "nge-grip" dan stabil pada kecepatan tinggi. Beda dengan ban biasa yang enak dipakai pada jalanan padat dan macet yang butuh selap-selip.
3. Ban tubeless hanya bisa dipasangkan untuk pelek racing, lebih cocok lagi peleknya butuh ban tapak lebar. Pelek jari-jari hanya bisa untuk ban biasa.
4. Lihat juga jenis sepeda motor. Bebek atau skutik sebenarnya lebih cocok menggunakan ban biasa, karena bobot ban tubeless akan jauh mengurangi performa. Beda dengan sepeda motor sport yang tenaganya sudah jauh lebih besar.
5. Pertimbangkan harga. Kalau tidak terlalu menjadi kebutuhan, ban tubeless yang lebih mahal ketimbang ban biasa lebih baik dihindari. Karena menggunakan ban biasa pun banyak nilai lebihnya. Rata-rata, beda harga antara ban biasa dengan tubeless antara 30-50 persen.
Misalnya ban IRC tube type (biasa) ukuran 70/90-14 Rp 110 ribu, sementara Tubeless dengan ukuran sama dibanderol Rp 155 ribu. Lalu ban Corsa semi-slick ukuran 90/80-17 biasa Rp 156 ribu, tubeless Rp 216 ribu.
Tentu tidak ada salahnya mencoba ban tubeless. Selain lebih tahan bocor, juga stabil untuk kecepatan tinggi. Tapi, umurnya lebih pendek karena biasanya menggunakan compound lebih lunak. Ban biasa pun juga oke, selain murah, lebih awet dan lincah, meski harus waspada ketika tiba-tiba ranjau paku menyerang. (*)
Sumber: Kompas.com
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment