Mulanya kulit berwarna kemerahan, diikuti dengan terjadinya tonjolan pada bekas luka atau bekas operasi tersebut. Keloid yang muncul pada permukaan kulit biasanya berwarna kemerahan dan membentuk seperti kubah.
Warna kemerahan tersebut dapat berubah menjadi gelap dan cenderung tidak indah untuk dilihat. Pada beberapa kasus, keloid dapat terus berkembang dan membesar. Namun keloid bukanlah gejala penyakit serius. Ia hanya mengganggu estetika kulit, terutama jika bekas luka berada pada bagian kulit yang mudah terlihat.
Beberapa kasus menunjukkan, keloid dapat muncul dengan sendirinya akibat terjadinya peradangan pada kulit, seperti jerawat. Penyebab lain terjadinya keloid adalah luka bakar dan bekas tindik pada salah satu bagian tubuh. Faktor genetik juga berperan dalam proses pembentukan keloid. Seseorang yang mempunyai "bakat" keloid akan mempunyai risiko terkena keloid yang lebih besar daripada orang lain.
Keloid memang tidak akan mengganggu kesehatan sehingga keberadaannya seringkali dibiarkan. Namun jika merasa keloid telah memberikan pengaruh buruk bagi keindahan kulit, maka keloid juga dapat dihilangkan melalui cara-cara sebagai berikut ini:
* Penyuntikkan obat kortikosteroid ke dalam keloid
Suntikan ini tergolong aman dan tidak menyakiti penderita keloid. Keloid akan memudar dan mengempis setelah menerima suntikan maksimal satu kali setiap bulannya.
* Operasi
Bekas operasi juga dapat dihilangkan dengan kembali melakukan operasi. Bedanya, operasi ini dilakukan untuk menghilangkan pemicu terjadinya keloid pada jaringan kulit. Setelah proses operasi dilakukan, biasanya dokter akan memberikan suntikan obat kortikosteroid untuk mendapatkan hasil maksimal.
Sayangnya operasi keloid seringkali gagal bahkan dapat memicu pembentukan keloid serupa bahkan lebih besar. Lakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah atau dokter spesialis bedah plastik sebelum memutuskan melakukan tindakan ini.
* Sinar laser
Penggunaan sinar laser juga dapat menjadi solusi bagi keloid pada tubuh. Laser akan sangat berpengaruh dalam membuat keloid menjadi lebih rata dan lebih merah. Pengobatan dengan sinar laser dianggap lebih aman dan lebih murah dibandingkan penanganan dengan operasi. Pengobatan sinar laser cenderung tidak menyakitkan, namun tetap dibutuhkan perawatan pasca pemberian sinar laser. Oleh karena itu, penanganan ini tergolong relatif mahal.
* Gel silikon
Silikon dalam bentuk lembaran juga dapat mengecilkan keloid yang terjadi pada tubuh. Selembar silikon gel dapat digunakan selama beberapa jam per hari, dalam jangka panjang mingguan atau bulanan pada daerah keloid. Hasil yang didapatkan saat penggunaan lembaran ini akan bervariasi.
* Cryotherapy
Ini adalah salah satu teknik pembekuan keloid dengan menggunakan nitrogen cair. Metode ini dapat meratakan keloid sehingga tampak serupa dengan kulit normal di sekitarnya. Sayangnya cryotherapy dapat menggelapkan bagian keloid sehingga tampak berbeda warna dengan kulit di sekitarnya.
* Penyuntikkan interferon ke dalam keloid
Interferon merupakan protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh yang membantu tubuh dalam melawan virus atau bakteri. Penelitian terbaru mengungkapkan, suntikan interferon dapat mengurangi ukuran keloid. Meski demikian, hingga kini belum dapat dipastikan berapa lama jangka waktu hasil suntikan tersebut bertahan pada menghilangnya keloid.
* Penyuntikkan 5-Fluorourasil (5-FU) ke dalam keloid
Metode ini berupa pemberian suntikan yang dilakukan sendiri atau bersama-sama dengan steroid sehingga memaksimalkan pengobatan keloid.
Terlepas dari metode pengobatan di atas, lakukan konsultasi seksama dengan spesialis kulit untuk mengetahui metode terbaik mana yang dapat diterapkan. Terkadang dibutuhkan kombinasi dari terapi- terapi yang telah dijelaskan di atas untuk menangani kasus keloid. (*)
Sumber: yahoo
Open Your Mind
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment