Menurut Kepala Bidang Kedokteran Olahraga, Litbang PB. PBSI, Dr. Michael Triangto, pada saat berolahraga, detak jantung lebih cepat dari biasanya dan mengakibatkan tekanan darah dalam tubuh meningkat.
Suhu tubuh menjadi panas, karena aliran darah di dalam tubuh menjadi lebih banyak. Untuk melawan hawa panas tadi, maka tubuh mengeluarkan keringat. Selain hawa tubuh meningkat saat berolahraga, otot akan mengalami kontraksi yang membuat jantung harus bekerja ekstra untuk mengalirkan darah, karena otot yang berkontraksi akan sulit dilewati.
Bukan hanya mengalirkan darah ke otot, tapi setelah berolahraga, darah harus kembali ke jantung agar tidak terjadi pengumpulan bagian-bagian ujung tubuh Anda seperti telapak tangan dan kaki. Ketika Anda menghentikan gerakan secara tiba tiba, sebenarnya otot tetap tegang dan berkontraksi, namun detak jantung tidak secepat saat Anda bergerak.
Ini akan menyebabkan aliran darah, dari jantung ke otot maupun dari otot ke jantung, mengalami hambatan. Biasanya orang yang menghentikan kegiatan olahraganya secara mendadak, akan mengalami pusing, melayang, dan hilang keseimbangan.
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya Anda menghentikan olahraga secara bertahap dengan menurunkan intensitasnya.
Setelah berolahraga, lakukanlah lari-lari kecil sampai akhirnya jalan selama kira-kira tiga sampai lima menit. Ini akan menstabilkan detak jantung dan melemaskan otot yang kaku, sehingga sirkulasinya lancar.
Pendinginan juga bisa mengurangi rasa letih setelah berolahraga. Jika letih menghampiri Anda setiap kali selesai latihan, minat Anda untuk berlatih kembali akan surut. Selain itu, biasakan mandi dengan air hangat setiap selesai berolahraga, karena dapat membantu melemaskan otot dan mengembalikan asam laktat kembali ke dalam otot. (*)
Sumber: Men's Fitness Indonesia, Ghiboo)
Open Your Mind
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment