Dokter di RSUD Ulin Banjarmasin ini mengatakan, tanda-tanda kanker leher rahim stadium lanjut adalah keputihan banyak dan bau, pendarahan di luar masa haid, pendarahan usai melaksanakan senggama, nyeri saat senggama dan nyeri pada pinggang.
Namun, sebelum stadium lanjut, sebaiknya mencegahnya lebih dini dengan melakukan deteksi dini kanker leher rahim melalui Pap 'Smear, tes IV A. "Melalui deteksi dini ini akan diketahui kanker stadium awal (prakanker) dan ini masih dapat disembuhkan," katanya seraya menambahkan ciri-ciri prakanker sering keputihan.
Ika mengatakan, Pap Smear merupakan cara untuk melihat kondisi leher rahim, dapat melihat kondisi normal, peradangan, tidak normal (pra kanker atau kanker) pengaruh hormonal dan respon pengobatan leher rahim.
Cara-cara Pap Smear, jelas dia, tidur pada tempat tidur khusus dengan posisi kaki diangkat (litotomi), dimasukkan cocor bebek untuk melihat leher rahim dengan spatula atau sikat khusus. "Sasaran Pap Smear semua wanita yang sudah pernah menikah dan tiga tahun setelah menikah. Screening dilakukan setahun sekali," ujar dia seperti dirangkum dari metro banjar.
Ika mengatakan, faktor risiko penyakit kanker rahim adalah karena genetik, kawin muda dan melakukan hubungan seksual secara dini, ganti-ganti pasangan dan inveksi virus. Kanker serviks disebabkan virus human papiloma (HPV) yang bersifat onkogenik (penyebab kanker).
HPV tipe 16 dan 18 bersama-sama menyebabkan 71 persen kasus kanker rahim leher. Vaksinasi HPV merupakan pencegahan primer terhadap kanker serviks dengan membantu pembentukan antibodi. Vaksin HPV umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Reaksi paling umum terlihat setelah vaksinasi berhubungan dengan tempat penyuntikan seperti nyeri, kemerahan dan bengkak. Efek samping umum lainnya termasuk nyeri otot dan sakit kepala, namun ini biasanya bersifat ringan dan sementara.
Pas smear merupakan pencegahan sekunder yang berfungsi mendeteksi sel abnormal atau lesi prakanker. Menurut Ika, bagi wanita yang masih terserang prakanker masih bisa disembuhkan seperti sediakala bila diketahui secara dini. "Berdasarkan data di RSUD Ulin Banjarmasin, per bulannya sebanyak 10 orang berobat ke rumah sakit terbesar di Kalsel," katanya. (*)
Harapan Hidup Cuma 5 Tahun
ADA anggapan kanker serviks hanya terjadi pada perempuan lanjut usia. Sebenarnya kanker serviks dapat menjadi ancaman semua perempuan, tanpa memandang usia. Adenokarsinoma (kanker serviks paling agresif) merupakan kanker serviks yang lebih sering terjadi pada perempuan muda dan lebih sulit terdeksi melalui screening atau deteksi dini.
Menurut dr Hariadi, staf Obgy-bagian Onkologi RSUD Ulin Banjarmasin, seorang perempuan yang sudah menderita penyakit kanker serviks stadium 3, harapan hidupnya sampai 40 sampai 50 persen atau bisa bertahan 5 tahun. "Terserang stadium 4 harapan hidupnya di bawah 30 persen. Berdasarkan fakta, bagi yang menderita kanker serviks tidak pernah bertahan sampai 5 tahun," ujarnya.
Dia menambahkan, di Kalsel, 80 persen penderita kanker yang berobat ke RSUD Ulin adalah penderita penyakit kanker leher rahim stadium lanjut. "Sebenarnya itu tak perlu terjadi bila masyarakat mengetahui sejak dini. Caranya dengan rajin periksa diri ke dokter atau mendatangi ke Yayasan Kanker Indonesia di Jalan Dharma Praja Raya Banjarmasin," katanya.
Dia menambahkan, kasus kanker serviks ini masih menjadi momok perempuan di Indonesia, karena menempati urutan teratas kanker wanita. "Kanker serviks 11 persen dari total kanker wanita dan 66 persen dari kanker kandungan. Harapan hidup masih rendah di Indonesia karena pasien datang dalam stadium lanjut," kata Hariadi.
Kanker berbeda dari tumor. Tumor merupakan benjolan dan ada yang jinak maupun ganas. Kanker merupakan tumor ganas. Organ reproduksi wanita yang rentan terhadap kanker adalah payudara, serviks (leher rahim), ovarium (indung telur) dan badan rahim (endometrium). Penyebab kanker di antaranya, faktor lingkungan, gaya hidup, bahan biologi, bahan kimia atau radiasi.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kalsel, Farida Hasan Aman mengatakan, berdasarkan data di tempatnya, terdeksi kanker leher rahim di Kalsel pada 2011 sebanyak 245 orang. "Sebanyak tujuh orang penyakit akut. Baik yang masih terdeksi secara dini maupun akut kita rujuk berobat ke RSUD Banjarmasin," ujarnya.
Menurut Farida, kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit kanker leher rahim sudah mulai tinggi dan ibu-ibu sering datang bila diundang mengikuti seminar. Di Indonesia, 37 perempuan terdiagnosis kanker serviks setiap harinya. Diperkirakan 20 orang perempuan Indonesia meninggal karena kanker serviks setiap harinya. (*)
Alternatif Berkat Alquran
SEMULA Nurlina menganggap penyakit keputihan yang dialaminya hanya penyakit biasa dan tak mau memeriksa diri ke dokter atau berobat ke rumah sakit. Namun, lama kelamaan penyakit yang diderita semakin parah yang keluar tidak lagi warna putih tapi kuning dan terakhir berwarna hijau dan berbau. Usai melakukan hubungan intim dengan suami, terjadi pendarahan. "Darah yang keluar sampai segenggam tangan dan itu terjadi 2002 lalu," katanya.
Dia pun memeriksakan diri ke dokter ahli kandunganya dan dinyatakan kena kanker leher rahim atau kanker serviks stadium 2. Nurlina rajin berobat ke dokter. Biaya membeli obat per minggu jutaan rupiah, hanya saja tidak menunjukkan kemajuan yang berarti. Malah, dokter menyarankan agar rahimnya diangkat satu, karena sudah menyebar.
"Saya menolak saran dokter tersebut. Itu bukan berarti saya putus asa, saya berusaha mencari pengobatan alternatif. Ada seorang teman menyarankan berobat ke Ustadz H Kusmawan Amin di Jalan Sultan Adam," katanya.
Pada 2006, jelas ibu beranak satu ini, dia pun secara rutin mendatangi ustadz tersebut dan disuruh mengaji Alquran secara rutin tiap hari. "Saat mengaji, saya membacanya menghadap kiblat dan tidak boleh bergerak walaupun digigit nyamuk. Saya juga diminta salat tahajud tiap malam. Setiap tahajud, saya berserah diri dan meminta yang terbaik maupun disembuhkan penyakitnya," paparnya.
Alhamdulillah, papar Nurlina, dengan mengaji Alquran secara rutin dan tak mengangkat satu rahimnya, saat diperiksa pada 2008, penyakit kanker leher rahim sudah sembuh. Di Alquran ternyata ada bermacam-macam cara pola penyembuhan penyakit dan disesuaikan dengan namanya.
Nurlina juga mengimbau kepada kaum wanita agar mengetahui sejak dini kanker serviks, sehingga bisa dicegah sejak awal. "Salah caranya dengan banyak mengikuti seminar tentang kanker rahim yang diselenggarakan Yayasan Kanker Indonesia," katanya. (*)
Kurangi Risiko Kanker:
- Tidak merokok
- Tidak minum berakohol
- Konsumsi makanan sehat
- Menjalani pola hidup sehat
Faktor Risiko Kanker Leher Rahim:
- Sudah bakat genetik
- Kawin muda (-18 Tahun)
- Berganti-ganti pasangan
- Sering infeksi (virus)
- Merokok
Tanda Kanker Leher Rahim (Prakanker):
- Sering Keputihan
Tanda Kanker Leher Rahim (Stadium Lanjut):
- Keputihan banyak dan bau
- Perdarahan di luar masa haid
- Perdarahan pascasenggama
- Nyeri pinggang
Penyebab Kanker:
- Faktor Lingkungan
- Gaya hidup
- Bahan biologi
- Bahan kimia atau radiasi
Tentang Kanker Leher Rahim :
- Masih urutan teratas kanker wanita
- 11 persen dari total kanker wanita dan 66 persen dari kanker kandungan
- Harapan hidup masih rendah di Indonesia
- Pasien datang dalam stadium lanjut
- Kematian dapat dicegah dengan skrining rutin
------------------------------------------------------
Foto:
{ 1 komentar... read them below or add one }
Informasi yang sangat bermanfaat. Terima kasih untuk admin.
Semoga dapat menambah wawasan Saya dengan topik yang telah admin bahas.
Visit: Biaya Pap Smear 2015
Post a Comment